Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 15 April 2024, Pekerjaan yang Dikehendaki Allah 

Semua hal yang kita kerjakan belum tentu itu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh orang lain atau bahkan oleh Tuhan sendiri.

Editor: Edi Hayong
dok-pribadi Bruder Pio Hayon SVD
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 15 April 2024 

Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)

POS-KUPANG.COM- Sajian Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Pekerjaan yang Dikehendaki Allah.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Senin Biasa Paskah III merujuk pada Bacaan I: Kis. 6: 8-15, Injil : Yoh. 6: 22-29

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua hal yang kita kerjakan belum tentu itu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh orang lain atau bahkan oleh Tuhan sendiri.

Dalam hidup harian, kita semua telah melakukan banyak hal entah itu pekerjaan harian biasa atau bulanan bahkan cuma tahunan baru dapat dikerjakan. Namun yang pasti adalah bahwa semua yang dikerjakan itu tentunya tak dapat bisa menyenangkan semua orang tetapi sekurang-kurangnya berkenan bagi semua orang yang melihatnya.

Bahkan kadang kala apa yang kita kerjakan dan dianggap itu baik-baik saja tetapi ternyata itu tak berkenan di hadapan orang lain.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di hari pertama pekan paskah ketiga ini, kita kembali disegarkan oleh permenungan dan refleksi kita atas bacaan-bacaan dari Kisah Para Rasul dan Injil Yohanes. Dari bacaan pertama kisah para rasul kita temukan kisah tentang Stefanus yang telah bersaksi bahkan telah bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi.

Stefanus adalah salah satu dari 7 orang yang terpilih untuk membantu para rasul dalam pelayanan. Dan Stefanus ketika dipilih itu penuh dengan Roh Kudus sehingga dia tampil dengan luar biasa bersaksi tentang Yesus saat berdebat dengan orang-orang Yahudi. Hasilnya, Stefanus tak dapat dikalahkan oleh orang-orang Yahudi dari jemaat Libertini dari Kirene dan Alexandria juga dari Kilikia.

Mereka coba berdebat dengan Stefanus tetapi mereka tak sanggup bersoal jawab dengan dia karena Stefanus penuh dengan hikmat Roh Kudus. Keadaan ini membuat orang-orang Yahudi ini merasa tersinggung dan membuat persepakatan dengan menghasut beberapa orang untuk memberi kesaksian palsu tentang Stefanus sehingga akhirnya dia dihadapkan di Mahkamah Agama untuk dimintai keterangan.

Pola kebohongan yang biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi itu sudah biasa dilakukan oleh mereka hanya untuk mempertahankan posisi mereka sebagai pemegang Hukum Taurat walaupun mereka tidak tahu bahkan menggunakan ajaran Hukum Taurat untuk menjerat orang-orang kecil untuk mendapatkan keuntungan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 14 April 2024, Kamu Adalah Saksi

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 14 April 2024, Ambil Bagian Dalam Misi Kebangkitan

Maka tidak heran pola ini mereka hidupi terus sebagai salah satu pola karakter mereka tanpa mereka sadari. Maka umat atau jemaat yang mengikuti mereka pun terbawa oleh pola hidup yang diperankan oleh mereka. Dan itu terlihat dalam injil yang kita dengar dan renungkan hari ini. Yesus yang telah melakukan banyak hal baik termasuk mujizat dan tanda-tanda serta ajaranNya.

Namun tidak semua orang yang mengikutinya memiliki motivasi yang sama seperti yang dikehendaki oleh Yesus tetapi hanya karena sudah makan roti sampai kenyang. Mereka lebih fokus pada hal-hal duniawi seperti makanan dan rejeki hidup harian dan lupa hal yang paling penting.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved