Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 10 April 2024, Kasih Allah Bagi Dunia Begitu Besar
Renungan ini merujuk pada Bacaan I, Kisah Rasul 5:17-26, Mazmur 34:2-3,4-5,6-7,8-9 dan Injil,Yohanes 3:16-21.
Oleh : RP. John Lewar SVD *)
POS-KUPANG.COM- Tersaji Renungan Harian Katolik yang ditulis RP. John Lewar SVD Hari Biasa Pekan II Paskah berjudul, Kasih Allah Bagi Dunia Begitu Besar.
Renungan ini merujuk pada Bacaan I, Kisah Rasul 5:17-26, Mazmur 34:2-3,4-5,6-7,8-9 dan Injil,Yohanes 3:16-21.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Santo Yohanes Bosco dikenal sebagai santonya kaum muda. Dalam kisah hidupnya, dia memiliki banyak pengalaman kebersamaan dengan kaum muda
terutama yang miskin dan terlantar. Satu alasan yang pasti adalah, karena dia memang sejak kecil juga mengalami kemiskinan di dalam keluarga. Pada suatu
kesempatan dia berbicara dengan beberapa siswa binaannya yang sudah berhasil.
Salah seorang siswanya berkata: Don Bosco, saya bahagia mengenalmu karena saya merasa bahwa engkau sangat mencintaiku. Sekarang saya tidak lagi tinggal bersamamu, maka pesan saya adalah: “Biarkanlah orangorang muda merasa bahwa mereka memang dikasihi”. Pengalaman Don Bosco ini mengandaikan cinta kasih yang total kepada Tuhan dan sesama. Pengalaman akan kasih Tuhan terpancar bagi sesama.
Dalam berita injil hari ini Tuhan Yesus berkata kepada Nikodemus: “Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia telah menganugerahkan Anaknya yang
tunggal, sehingga setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” Kasih Allah bagi dunia begitu besar. Ia tidak hanya
berjanji melalui para nabi untuk mengasihi manusia tetapi mewujudkan janjiNya dengan mengutus Yesus PuteraNya ke dunia.
Kasih Allah semakin luas menjangkau semua orang di dunia ini. Kasih Allah tanpa batas ruang dan waktu. Kasih Allah diberikan untuk semua orang dari segala lapisan. Kasih Allah paling nyata nampak dalam diri Yesus PuteraNya yang Tunggal. Allah sendiri telah mengorbankan AnakNya yang tunggal sebagai korban penghapus dosa di atas kayu salib.
Pengajaran Yesus berlanjut pada pedoman praktis mengenai hidup dengan menanggapi tawaran keselamatan dari Bapa, yakni hidup dalam kebenaran.
Putera Allah hadir dengan membawa terang sejati, terang yang menuntun manusia pada jalan keselamatan. Mereka yang percaya dan mengikuti jalan terang itu mendapat jaminan hidup kekal yang semakin jelas. Mereka yang tidak mau mengikuti itu, berarti dia dengan sendirinya menjauhi jaminan yang membawa keselamatan.
Kasih Allah yang begitu besar juga dikaruniakan kepada para rasul. Dalam Kisah Rasul, Sang Pembebas, tidak tinggal diam ketika para rasul-Nya dipenjarakan.
Waktu malam Ia mengutus malaikat-Nya untuk membebaskan mereka dari kungkungan penjara. Kata malaikat itu, Pergilah, berdirilah di Bait Allah, dan
beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak (Kisah Rasul 5: 20).
Mereka pun taat. Mereka pergi keluar tanpa kesulitan. Semua telah diatur oleh sang malaikat hingga mereka tiba di Bait Allah dan mengajar orang banyak di
sana. Namun akhirnya, mereka ditangkap lagi. Peristiwa penangkapan para rasul menunjukkan kepada kita bahwa perutusan mereka tidaklah mudah.
Tantangan mereka tidaklah ringan. Namun, kasih mereka kepada Allah dan Yesus yang telah bangkit tidak menyurutkan semangat mereka untuk bersaksi dan mengajar orang banyak dalam nama Yesus orang Nazaret. Mereka tidak pernah surut dan putus asa untuk memberitakan firman hidup. Mereka sadar sepenuhnya bahwa hari-hari hidup mereka adalah hari-hari perutusan sebagai rasul-rasul Yesus. Itulah sebabnya, mereka tidak pernah berhenti, walau dilarang, mereka mengajar agar orang percaya kepada Yesus.
Allah begitu mengasihi manusia. Manusia hidup dalam dosa dan karenanya tidak bisa menyelamatkan diri sendiri. Itulah sebabnya, Allah mengutus Anak-Nya
untuk menyelamatkan mereka dari segala dosa (Mat 1:21). Allah juga menganugerahkan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16).
Contemplasi:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.