Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Selasa 9 April 2024, Mengenal Yesus Dengan Benar
Hanya dengan mengakuinya, kita akan sadar diri belum tahu banyak dan masih mau belajar lagi untuk mengenal Tuhan Yesus.
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Selasa 9 April 2024 Mengenal Yesus Dengan Benar, merujuk pada Kitab Lukas 24:13-35.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi April 2024.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:
PENGANTAR Kisah penampakan Tuhan Yesus ini sempat disinggung di dalam kitab Markus 16:12, tetapi secara rinci dituliskan dalam Injil Lukas. Salah satu dari kedua murid itu bernama Kleopas atau Alfeus, yang disebut para penulis kuno sebagai saudara Yusuf, ayah Yesus, sedangkan seorang yang lainnya tidak diketahui dengan pasti.
Kampung Emaus berjarak kurang lebih sebelas kilometer (tujuh mil) dari Yerusalem. Dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam berjalan kaki sehingga ada cukup banyak waktu untuk bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus.
Ada beragam spekulasi tentang perjalanan kedua orang ini. Ada yang mengatakan mereka akan pulang ke Galilea karena merasa tidak ada guna tetap di Yerusalem, setelah orang yang mereka ikuti selama tiga tahun ternyata bukan siapa-siapa.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 8 April 2024, Makanan Dari Tuhan
Namun dari percakapan mereka berdua, kita tahu bahwa bagi mereka, Yesus tetaplah pribadi yang layak diperbincangkan.
Hanya saja, tampaknya kedua orang ini diliputi kebimbangan, seperti Tomas. Dan kepada orang yang bimbang inilah Tuhan Yesus datangi guna menolong mereka tetap percaya.
Apakah yang saudara perlukan dari Tuhan agar tetap dapat percaya kepadaNya, saat saudara merasa kehilangan pegangan dan harapan?
PEMAHAMAN TEKS Pertama, mengapa kedua murid tidak dapat mengenali Yesus yang berjalan bersama mereka? Yesus menegur kedua murid terkait pemahaman mereka tentang kitab suci.
Mereka menyaksikan pelayanan Yesus dan seluruh peristiwa pengadilan, kematian dan cerita tentang kebangkitan Yesus. Mereka mampu menceritakan kembali kepada Yesus (19-24).
Tetapi mereka tidak memahaminya sebagai penggenapan kitab suci yang mereka miliki, yaitu nubuat para nabi. Kedua murid bercerita tentang Yesus kepada Yesus, tetapi mereka sendiri tidak mengenal Yesus.
Mereka tidak mengenal Yesus, baik pengenalan melalui kitab suci maupun pengenalan langsung secara fisik, di depan mata. Ini sangat ironis, berbicara tentang Yesus, sangat tahu banyak tentang Dia, tetapi sama sekali tidak mengenal Dia.
Bahkan Kleopas menuduh Yesus, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Ia menilai Yesus sebagai orang asing yang tidak tahu apa apa.
Penjelasan Yesus di ayat 25-27 tentang kitab suci menyatakan bahwa kedua murid tidak mengenal Dia, karena mereka “lamban” memahami kebenaran di dalam kitab suci.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 7 April 2024, Yesus Menyertai, Memberkati, Menjamu Murid-Nya
Kedua, bagaimana akhirnya mereka dapat mengenal Yesus? Teguran keras dari Yesus bahwa kedua murid “lamban hati” dalam memahami kitab suci, ternyata membuka ruang percakapan dan ruang belajar yang lebih luas tentang kitab suci, langsung dari Yesus sendiri (27).
Sesudah penjelasan Yesus diberikan, Yesus hendak meninggalkan mereka. Namun rasa ingin tahu mereka mendesak mereka untuk belajar lebih lagi dari Yesus, sehingga mereka menahan Yesus tinggal bersama mereka.
Perasaan ingin tahu yang besar menunjukkan kerinduan belajar mengenal Yesus yang sebenarnya sesuai kitab suci. Inilah tanda mengenal Yesus, yaitu hati yang rindu terus belajar.
Bukan hati yang merasa sudah tahu semua. Semakin kita ingin tahu, semakin sadar banyak yang kita belum tahu, itulah yang mendorong kita terus berusaha belajar mengenal Yesus. Sebenarnya, pengenalan akan Yesus adalah usaha seumur hidup dan setiap hari.
DISKUSI & LANGKAH IMAN
1. Apakah kita pernah mengalami tidak mengenal Yesus dalam perjalanan hidup kita? Belajar dari kedua murid, hendaknya kita berefleksi, jangan sampai kita sama dengan mereka.
Kita banyak berbicara tentang Yesus, kita mampu menjelaskan banyak hal tentang pelayanan Yesus dan ajaranNya. Tetapi jangan sampai kita sebenarnya tidak mengenal Dia.
Mengapa? Karena kita mengenal Dia menurut pengetahuan pribadi sendiri dan bukan berdasarkan kitab suci.
Atau mungkin kita rajin membaca kitab suci namun tidak melihat Yesus di dalamnya, karena kita terlalu sibuk dengan pikiran dan pemahaman sendiri yang dangkal.
Jangan sampai kita menjadi seperti orang-orang yang Yesus katakan, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahkah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat 7:23). Jangan sampai kita sendiri yang merasa mengenal Yesus, tahu banyak tentang Yesus, bicara banyak tentang Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 6 April 2024, Kita Semua Adalah Imam Kecil
Tetapi Yesus sendiri berkata Ia tidak mengenal kita. 2. Bagaimana kita dapat mengenal Yesus dan kehadiranNya dalam perjalanan kita? Pertama, Tuhan Yesus ingatkan kelambanan kita.
Hanya dengan mengakuinya, kita akan sadar diri belum tahu banyak dan masih mau belajar lagi untuk mengenal Tuhan Yesus.
Kedua, Dalam perikop ini Yesus mengingatkan bahwa kedua murid “lamban” memahami kitab suci. Kita tidak lebih baik dari kedua murid. Kita pun orang-orang yang lamban dalam pemahaman.
Jangan merasa sudah tahu semua. Kita perlu terus belajar memahami kitab suci, belajar merelasikan iman percaya bahwa semua yang tertulis adalah kebenaran tentang Yesus, baik dalam PL maupun PB, dengan langkah-langkah iman kita yang nyata, yakni mau terus belajar dan semakin rendah hati dan semakin percaya. Selamat berdiskusi. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.