Liputan Khusus
Lipsus - Bupati Masneno Terlempar dari NasDem, Tiga Nama Bakal Cabup Kupang di Tangan Laiskodat
Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kabupaten Kupang telah mengajukan tiga nama bakal calon bupati (Bacabup) kepada DPP Partai NasDem.
POS-KUPANGA.COM, KUPANG - Nama Bupati Kupang Korinus Masneno "terlempar" dari bursa Cabup Kupang periode 2024-2029 yang diusung NasDem.
Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem Kabupaten Kupang telah mengajukan tiga nama bakal calon bupati (Bacabup) kepada DPP Partai NasDem.
Dalam surat usulan Bakal Cabup Kupang periode 2024-2029 yang ditandatangani Sofia Malelak de Haan dan Nilson F Ndolu kepada Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Wilayah Bali dan Nusra, Julie Soetrisno Laiskodat, tidak tardapat nama Masneno yang merupakan mantan Ketua DPD Nasdem itu.
Baca juga: KPU Mulai Tabuh Genderang Pilkada Kabupaten Kupang, Bijael Jadi Maskot Pilkada 2024
Pos Kupang menerima copyan surat melalui pesan berantai WhatsApp. Selain bakal Calon Bupati Kupang, surat tersebut juga berisi nama-nama yang diusulkan untuk menjadi pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Kupang.
Adapun komposisi pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Kupang yang diusulkan adalah Sofia Malelak de Haan sebagai ketua, Nilson F Ndolu sebagai sekretaris dan Yudy Elindo sebagai bendahara.
Sementara Ham Anthon Nenosiam Subu Taopan diusulkan sebagai Ketua BAPILU Nasdem dan Ferdinandus Lalu Daot sebagai Ketua OKK.
Dalam surat itu disebutkan, pengajuan nama-nama Bacabup Kupang dari Partai NasDem tersebut sebagai tindaklanjut arahan dan permintaan Ketua Komporwil Bali dan Nusra untuk diikutsertakan dalam survei.
Wakil Ketua DPD NasDem Kabupaten Kupang Amos Mangngi mengatakan pengajuan tiga nama Bacabup Kupang telah dilakukan sejak 28 Maret lalu.
Tiga nama yang mereka usulkan,kata dia, terdiri dari mantan Kadis Kesehatan NTT, dr. Meserasi Ataupah, Kadis Kominfo NTT Fredrik Christian Purwanto Koenunu, ST, M.si., serta Ketua Bapilu Nadem Kabupaten Kupang, Drs. Ham Anthon Nenosian Subu Taopan.
Amos Mangngi menyebut ketiga nama yang diusulkan tersebut, kini telah berada di tangan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Wilayah Bali dan Nusra, Julie Soetrisno Laiskodat.
"Untuk sementara kami masih godok nama di daerah dulu dan tiga nama itu sudah kami kirim ke Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Wilayah Bali dan Nusra," terangnya, Sabtu 6 April 2024.
Kata dia tahapan pemilu kepala daerah baru saja dibuka oleh KPU sehingga DPD NasDem Kabupaten Kupang baru mulai membahas rencana strategis mereka.
NasDem sendiri juga belum membahas terkait Koalisi mengingat tahapan Pilkada batu saja dimulai namun dalam pertemuan selalu mereka bahas soal hal tersebut.
Korinus Masneno tidak terakomodir
Korinus Masneno yang menyatakan akan maju lagi pada Pilkada Kabupaten Kupang 2024 tidak diakomodir partai Nasdem.
Padahal, pada Pilkada yang dilaksanakan tanggal 27 Juni 2018 lalu Partai NasDem bersama Partai Golkar dan Partai Hanura mengusung Korinus Masneno dan Jerry Manafe.
Pasangan yang dikenal dengan sandi politik paket Komitmen tersebut unggul dengan perolehan suara mencapai 53.078 suara. Kemenangan mereka disusul Paslon Hendrik Paut-Aljeri Monas (Paket Harmoni) dengan 39.034 suara, Paslon independen (Suka Melayani) yakni Melianus Akulas dan Joao Antonio de Jesus Costa meraih 29.344 suara.
Di urutan berikut ada paslon Nelson O. Matara-Bernard Bait atau Tirosa meraih 24.305 suara dan paling buntut Paslon Drs. Silfester Banfatin-Johny Oettemoesoe atau Paket Terkini meraih 14.208 suara.
Masneno bahkan menjadi Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Kupang setelah menjabat Bupati Kupang.
Sementara untuk Pilkada tahun 2024 ini, Partai NasDem Kabupaten Kupang mengusulkan tiga nama yakni dr. Meserasi Atopah, Drs. Ham Anthon Nenosian Subu Taopan dan Fredrik Christian Purwanto Koenunu, ST, M.H.
Sementara Bupati Kupang Korinus Masneno yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 7 April 2024 mengatakan dirinya tidak masalah dengan tiga nama kandidat yang sudah dikirim oleh DPD NasDem Kabupaten Kupang tersebut
"Kan saya belum lamar makanya nama saya belum masuk," ujarnya singkat di sela kegiatan pembukaan tahapan Pilkada Kabupaten Kupang.
Bagi dia namanya akan masuk dalam usulan calon Bupati bila dirinya sudah melamar ke partai tersebut dan bila nanti dikirim ke DPP pasti akan ada namanya.
"Partai manapun kalau kirim sekarang nama saya tentu tidak ada karena belum lamar di partai manapun, tunggu nanti kalau lamar dulu ya," ujarnya sambil berlalu.
Respon Edy Koenunu
Salah satu Bacabup Kupang yang diusulkan DPD Partai NasDem Kabupaten Kupang, Frederik Christian Purwanto Koenunu, ST, M.H yang dikonfirmasi mengungkapkan berterima kasih atas kepercayaan tersebut.
"Saya sangat berterima kasih karena Partai NasDem telah mengusulkan nama saya. Hal ini tidak pernah saya duga," ujar Frederik yang saat ini menjabat sebagai Kadis Kominfo Provinsi NTT, Jumat (5/4).
Menurutnya, satu dua tahun lalu, dia memang sempat berdiskusi dan berpikir mengenai Kabupaten Kupang ke depannya. Jika partai NasDem mengusulkan namanya, itu merupakan kebijakan partai dan mungkin juga karena ada usulan dari bawah.
"Prinsipnya adalah saya berterima kasih untuk usulan ini dan tentunya saya siap mengikuti mekanisme partai," kata Frederik yang biasa disapa Edi.
Menurut, Partai NasDem akan melakukan survey. Kalau dari hasil survei masyarakat menginginkan dirinya maka Frederik mengatakan siap berkompetisi. Sebagai ASN, tentu dia harus taat pada aturan, namun Fredik juga menyatakan siap.
"Kalau itu perintah dan amanat masyarakat maka saya siap mengikuti semua tahapan," katanya
PDI Perjuangan Lembata buka pendaftaran
Sementara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lembata telah membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024 sejak tanggal 4-30 April 2024 di Kantor Sekretariat PDI Perjuangan.
Sekretaris internal DPC PDIP Lembata, Broin Tolok menyebutkan sejumlah orang telah membangun komunikasi. Ada nama Tommy Tifaona, Jimmy Sunur, Thomas Ola Langoday, dan Wens Pukan.
Jimmy Sunur dan Wens Pukan merupakan birokrat aktif di lingkup Pemda Lembata saat ini. Ada juga kader partai sendiri yang siap diusung seperti Viktor Mado Watun dan Frans Gewura.
"Kami buka pendaftaran karena kami yakin semua orang punya niat baik ingin bangun Lembata dan kami ingin temukan figur terbaik," ungkap Broin didampingi Bendahara DPC PDIP Lembata, Rafael Miku Bediona dan Wakil Ketua Heryanto Wijaya di Sekretariat PDI Perjuangan, Kamis (4/4).
Menyinggung PDIP hanya memperoleh tiga kursi pada pileg 2024, menurut Broin, PDIP menyerahkan prosesnya mengikuti konstelasi politik sambil menunggu petunjuk dan arahan dari DPP.
Hery Wijaya menambahkan, dengan dibukanya pendaftaran, maka partai berlambang Kepala Banteng ini memberikan kesempatan kepada putra dan putri terbaik Kabupaten Lembata untuk maju dalam Pilkada 2024.
Cek ombak
Di Kabupaten Rote Ndao, nama kader PDIP Matheos Viktor Messakh disebut-sebut masuk bursa dalam Pilkada 2024.
"Itu mungkin aspirasi dari bawah. Kita hargai aspirasi seperti itu. Tapi sebagai kader partai saya taat kepada partai. Setahu saya secara resmi partai belum menentukan pilihan. Tapi sebagai kader, kalau diperintah, ya saya siap," kata Matheos yang biasa disapa Atok, Kamis (4/4).
Menurut Atok, dirinya berasal dari Ti'I dan jika menghitung demografi Rote Ndao, Ti'i dan Dengka itu selalu menjadi pilihan karena jumlah penduduk yang relatif banyak.
"Namun saya sadar akan kondisi saya karena politik ini isi kantong juga penting, walau bisa dicari," lanjut dia.
Atok menyatakan, dirinya tidak harus siap untuk maju nomor 1 (calon bupati), kalau memang ditugaskan untuk nomor 2 (calon wakil bupati) tentu siap asalkan visi dan misi nomor 1 selaras untuk membawa Rote Ndao yang lebih baik ke depan.
"Dari modal sosial, saya yakin mampu dan dari sisi personal mari kita bertarung. Politik yang dewasa itu, kenali diri, tahu kapasitasnya dan berani maju. Tidak usah malu-malu atau orang bilang sembunyi kuku," lanjutnya.
Di Manggarai Timur, nama Fransiskus Gero, S.Pd yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Manggarai ini disebut-sebut masuk dalam bursa Pilkada Manggarai Timur.
Frans Gero kepada Pos Kupang, Jumat (5/4) memberikan rasa hormat kepada unsur partai politik yang paling menentukan dalam mengusung pasangan calon Pilkada.
Disinggung target nomor satu atau nomor dua, Frans mengatakan tergantung ruang dan peluang yang ada dan sekali lagi tergantung partai yang memegang otorita.
"Peluang nomor satu baik, nomor dua juga baik bahkan tidak ada peluang juga tidak apa-apa. Mau nomor berapa saja siap kalau ada partai yang memberikan kepercayaan,"ujarnya.
Menurutnya, siapa pun calon pasangan, tentu akan ada komunikasi yang baik dari awal sehingga jika terpilih, tetap berada dalam komunikasi yang baik antara nomor satu dan dan nomor dua. Juga dengan partai pengusung.
“Bahwa ada regulasi yang mengatur kewenangan bupati dan wakil bupati, tetapi ada juga norma dan etika moral yang dirawat supaya berjalan damai. Jangan sampai ribut dalam perjalanan. Kalau ribut mengurus rakyat bagus, tetapi kalau ribut rebut tulang itu tidak patut," sambungnya.
Ditanya apakah sudah melakukan komunikasi politik dengan partai politik, kata Frans sejauh ini masih sebatas komunikasi informal dan parsial. Selain itu juga komunikasi dengan beberapa tokoh Manggarai dan Manggarai Timur di sejumlah tempat yang siap mendukung, meski komunikasi belum resmi.
Frans juga mengatakan, tentang komunikasi dengan partai pasti selalu mengedepankan etika, apalagi dengan posisinya sebagai ASN tentu ada beberapa norma yang ia harus patuhi dan regulasi yang harus ditaati, sehingga ia tidak mungkin main 'hantam kromo'.
"Dipilih atau tidak oleh partai, kita serahkan seratus persen pada otorita mereka. Partai pasti mau menang, sehingga efek elektoral dan aspek keterpilihan bisa menjadi kunci pertimbangan,"ujarnya. (*)
Ikuti Lipsus POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.