Panggang Ibu dan Bayi di TTS
Bayi Dua Bulan Korban Tradisi di TTS, Sang Ibu: 3 Hari Ritual Panggang Luka-luka Muncul
Kira-kira 3 hari setelah lahiran kita dipanggang. Luka-luka ini muncul setelah kita panggang.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - FIE bayi 2 bulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan mengalami luka bakar pada tubuh dan kepala. Selain luka-luka, bayi ini menderita sesak napas, bronkopneumonia dan jamuran di mulut.
Kondisi memprihatinkan itu diduga akibat tradisi panggang ibu dan bayi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
FIE sebelumnya dirawat di Puskesmas Oenino. Namun karena kondisinya yang perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut, pihak puskesmas menyarankan agar bayi dirujuk ke RSUD SoE.
FIE diketahui tiba di IGD RSUD SoE pada Jumat 5 April 2024 sekitar pukul 22.00 Wita.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu, 6 April 2024 di IGD RSUD SoE, FIE tampak dijaga ibunya Femi Tefa. Nelson Efi, ayah bayi ini juga turut mendampingi bayi di RSUD SoE.
Femi Tefa menjelaskan, anaknya dirujuk dari Puskesmas Oenino ke RSUD SoE sejak tadi malam.
"Pada Jumat, 5 April 2024 sekitar jam 22.00 Wita kami tiba di RSUD SoE," ungkapnya.
Menurut Femi, luka pada tubuh bayinya muncul pasca dia dan sang bayi dipanggang sebagaimana tradisi di Timor Tengah Selatan. FIE (bayi) dilahirkan pada 11 Februari 2024.
"Kira-kira 3 hari setelah lahiran kita dipanggang. Itu sudah disiapkan oleh orang tua di rumah. Luka-luka ini muncul setelah kita panggang. Waktu pulang dari rumah sakit ke rumah, mertua mereka sudah tunggu. Saya ikut saja karena ini permintaan orang tua," ucapnya.
Dia menjelaskan dirinya bersama sang bayi berbaring di tempat tidur. Sementara pada kolong tempat tidur oleh keluarga telah disiapkan arang di atas seng untuk memberikan kehangatan.
"Kita tidur di rumah besar. Di bawah tempat tidur disimpan arang lebih dekat ke arah ibu dan agak jauh dari bayi yang dibungkus. Mungkin panas jadi kulit bayi lebih sensitif. Saya sendiri rasa panas juga," tuturnya.
Menurut Femi, tradisi panggang ini diharuskan oleh orang tua di kampung.
Baca juga: Viral Bayi Penuh Luka di Tubuh dan Kepala, Diduga Korban Tradisi Panggang Ibu dan Bayi di TTS
Melihat kondisi bayinya yang mengalami luka pada tubuh dan kepala kata Femi, pihaknya membawa FIE ke Puskesmas Oenino untuk mendapatkan perawatan.
"Sejak tanggal 4 Maret 2024 kita bawa anak kita ke Puskesmas Oenino. Perawatan waktu itu, bekas luka dilap pakai alkohol kemudian kita pulang lagi ke rumah. Selain luka-luka pada tubuh dan kepala, bayi juga seperti sesak napas dan batuk-batuk. Ada juga bercak-bercak putih di mulut bayi," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.