Berita NTT
Perdana Dilakukan, RSUP Ben Mboi Kupang Operasi Tulang Belakang
Dalam trauma itu, didapati adanya patah tulang leher belakang pada ruas kelima dan keenam, dimana tulang belakang saling mengunci.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP dr Ben Mboi Kupang, Ibu kota Provinsi NTT perdana melakukan operasi tulang belakang pada pasien cedera saraf tulang belakang akibat trauma.
Operasi lebih dari dua jam itu berlangsung di ruang bedah lantai 2 RSUP Ben Mboi Kupang, Rabu 3 April 2024.
"Jadi operasi kali ini merupakan trauma tulang belakang bagian leher akibat terjatuh," kata dr. Yustinus Robby Budiman Gondowardojo, Sp.BS, FICS yang melakukan operasi.
Diketahui, dr. Yustinus Robby bersama dr. Donny Argie, Sp.BS, N.Vas, FINPS, FICS serta sejumlah perawat dan tenaga kesehatan lainnya melakukan tindakan operasi pada seorang pasien.
Dalam trauma itu, didapati adanya patah tulang leher belakang pada ruas kelima dan keenam, dimana tulang belakang saling mengunci.
Akibat cederanya, terjadi penjepitan atau penekanan pada syaraf tulang belakang. Hal itu menyebabkan kelumpuhan pada kedua kaki dan kelemahan di kedua tangan.
Untuk penanganan dilakukan dalam dua tahap , yang pertama dilakukan pemasangan traksi di kulit kepala dengan beban, agar tulang yang yang mengunci dapat terbebas dan tulang belakang dapat kembali mencapai garis normalnya.
Menurut dr. Yustinus Robby, traksi itu dikatakan berhasil dan dilanjutkan dengan operasi besar lanjutan pada Rabu pagi.
Baca juga: Layanan RSUP dr Ben Mboi Kupang Semakin Lengkap, Ada Endoskopi Penyakit Dalam
Operasi itu dilakukan untuk melakukan pembebasan pada saraf yang terjepit dan menstabilkan tulang belakang yang patah akibat trauma.
Ia mengatakan pada operasi itu ditemukan adanya patah Tulang leher dan pergeseran tulang leher pada ruas ke 4 dan ke 5.
Dengan traksi yang sudah dilakukan, terbukti memberi efek cukup baik, sehingga, proses operasi pembebasan saraf terjepit pada hari ini berjalan baik. Demikian juga dengan pemasangan Screw untuk Stabilisasi.
"Selanjutnya kita lakukan dekompresi atau pembebasan saraf dengan mengangkat bagian tengah dari tulang belakang hingga saraf yang terjepit dapat terbebas," ujarnya.
Setelah saraf terbebas, dengan bukti adanya denyutan saraf yang mulai berangsur normal, pada tulang belakang dipasang screw dan rod dengan tujuan stabilitasi tulang belakang dan tercapainya garis normal antara ruas tulang belakang.
Dengan berakhirnya itu, dr. Yustinus Robby menegaskan operasi berhasil dilakukan. Setelah dilakukan pengecekan ke monitor komputer, pemasangan alat implan sudah dalam posisi yang sesuai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.