Mantan Bupati Ngada Meninggal

Pelepasan Jenazah Mantan Bupati Ngada Ir. Albertus Botha, Andreas Paru Ungkap Pesan Moral Almarhum

Menurut Bupati Andreas, kalimat yang ia lontarkan itu adalah pesan moral yang sering digaungkan Ir. Albertus Botha semasa hidup.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ORIS GOTI
Pelepasan Jenazah Mantan Bupati Ngada Ir. Albertus Botha Secara Kedinasan di Kantor Bupati Ngada. Bupati Ngada Andreas Paru menyerahkan santunan dari Pemkab Ngada kepada Maria Dolorosa Nai, istri Ir. Albertus Botha, Rabu 3 April 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Upacara pelepasan Jenazah Ir. Albertus Botha mantan Bupati Ngada periode 1999 - 2004 secara kedinasan berlangsung di Kantor Bupati Ngada, di Jl. Soekarno - Hatta, Kota Bajawa, Ibu Kota Kabupaten Ngada, Rabu 3 April 2024.

Upacara tersebut dihadiri oleh para ASN, unsur Forkompimda Ngada, Nagekeo, tokoh masyarakat, rohaniwan, keluarga dan sahabat kenalan almarhum Ir. Albertus Botha. Jenazah Ir. Albertus Botha di semayamkan di lobi Kantor Bupati.

"Lakukanlah hal-hal kecil dengan jujur, ikhlas, dan didasari dengan cinta kasih," demikian kata Bupati Ngada Andreas Paru, mengawali sambutan nya dalam momen pelepasan itu.

Menurut Bupati Andreas, kalimat yang ia lontarkan itu adalah pesan moral yang sering digaungkan Ir. Albertus Botha semasa hidup.

Pesan itu juga telah dimuat dalam buku Satu Tahun Tante Nela Paris (Tani Ternak Nelayan dan Pariwisata) untuk Tuka, Tuku dan Teka yang ditulis oleh Donatus Meak, SE. Donatus Meak dalam penulisan buku tersebut mewawancarai langsung Ir. Albertus Botha.

Baca juga: Hari Ini Jenazah Mantan Bupati Ngada Ir. Albertus Botha Disemayamkan di Kantor Bupati

Bupati Andreas menerangkan Ir. Albertus Botha semasa hidup sering melontarkan pesan moral itu kepada siapa saja yang dijumpai dan terutama kepada para ASN.

"Pesan moral ini menyiratkan kepribadian beliau yang jujur, ikhlas, memiliki cinta kasih dalam melakukan hal - hal kecil secara sadar dan bertanggung jawab," ujar Bupati Andreas.

"Sebagai bupati ketika itu, beliau memiliki komitmen untuk mewujudkan nilai - nilai kepemimpinan dan integritas dalam diri setiap ASN dan masyarakat Kabupaten Ngada," imbuhnya.

Bupati Andreas menerangkan, sejak menjadi tenaga honorer sejak tahun 1972, dan kemudian memangku jabatan struktural di daerah tingkat II Ngada dan daerah tingkat II Manggarai antara 1977 - 14 Desember 1999 lalu menjadi Bupati Ngada periode 1999 - 2004, banyak hal baik yang telah dilakukan oleh Ir. Albertus Botha dan istri (Dolorosa Nai) untuk membantu banyak orang baik dalam lingkup pemerintah maupun keagamaan.

"Terkenang dalam ingatan saya pada 14 Desember 1999, saat pelantikan Bapa Albertus Botha menjadi Bupati Ngada, yang melakukan penyerahan dari keluarga kepada pemerintah adalah Bapa Wilhelmus Beo Paru (ayahanda Bupati Andreas Paru)," ujar Bupati Andreas.

"Dan setelah saya dilantik sebagai Bupati Ngada (26 Februari 2021) dan pada tanggal 27 Februari 2021 bertempat di halaman Kantor Bupati Ngada, yang mewakili keluarga untuk menyerahkan saya bersama Pa Raymundus Bena adalah Bapa Albertus Botha dan Mama Dolorosa Nai (istri Ir. Albertus Botha," imbuhnya.

Baca juga: Mantan Bupati Ngada Ir. Albertus Botha Meninggal Dunia, Andreas Paru Menitikkan Air Mata

Bupati Andreas menerangkan, Ir. Albertus Botha diangkat menjadi Bupati Ngada selama satu periode, yakni 1999 - 2004. Ia dilantik oleh Gubernur NTT, Piter Alexander Talo, S. H. atas nama Menteri Dalam Negeri pada 14 Desember 1999.

Pada masa kepemimpinannya, ditetapkan visi pembangunan Kabupaten Ngada yakni 'Terwujudnya Manusia dan Masyarakat Ngada yang Sejahtera dan Mandiri'. Strategi yang dipilih adalah 'Pertumbuhan melalui Pemerataan' dengan prinsip membangun dari apa yang ada dan apa yang dimiliki rakyat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, selain menjalankan berbagai program dan kegiatan pemerintah pusat dan provinsi, terdapat beberapa program dan kegiatan yang dijalankan antara lain  :

1. Memfasilitasi proses pemekaran Kabupaten Ngada dimana wilayah Nagekeo akan dibentuk menjadi daerah otonomi baru dengan memenuhi sejumlah persyaratan sesuai tata aturan yang berlaku.

2. Memperkuat jajarannya untuk mewujudkan otonomi daerah dengan melakukan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dan profesional.

3. Untuk meningkatkan kualitas SDM Aparatur, mengirim para PNS untuk melakukan tugas belajar dengan menempuh pendidikan lanjutan pada berbagai perguruan tinggi di Jawa.

4. Melakukan perencanaan pembangunan yang bersifat bottom-up, top-down, teknokratis, dan politis melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) berdasarkan format Musrenbang yang didesain secara baik dengan melibatkan para akademisi dari perguruan tinggi.

5. Secara bertahap membuka isolasi wilayah dengan membuka jalan baru, terutama membuka akses pada pemukiman warga dan pada wilayah yang memiliki potensi ekonomi.

6. Melakukan pemberdayaan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan pembangunan yang diperkuat dan diwadahi kedalam Lembaga Pemangku Adat (LPA).

7. Mendorong dan memperkuat lembaga ekonomi
masyarakat seperti koperasi untuk menjadi Lembaga Keuangan Masyarakat.

8. Mengoptimalkan pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai program pelaksanaan pembangunan daerah seperti aktif mengkampanyekan Gerakan Masuk Laut (Gemala).

9. Mengkampanyekan pengarusutamaan gender di lintas perangkat daerah dengan melibatkan organisasi non- pemerintah, komunitas biara, dan pekerja jurnalistik.

10. Memperkuat kemitran dengan lembaga agama.

11. Membangun kerjasama dengan pihak AusAid untuk membangun sistem pendidikan dasar yang berkualitas.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan Bupati Ngada Ir. Albertus Botha Meninggal Dunia


Riwayat Hidup

Ir. Albertus Botha atau yang dikenal dengan sapaan Bupati Nong Botha ini lahir di Ende 14 September 1949 di Ende, Kabupaten Ende.

Ir. Albertus Botha menikah dengan Maria Dolorosa Nai pada 31 Agustus 1983. Mereka dikaruniai tiga orang anak antara lain, Maria Katharina Edo, Petrus Hendrikus Nai dan Maria Dolorosa Albertha Orpa.

Riwayat Pendidikan:

1. Sekolah Rakyat di Bajawa, Tamat 1961
2. SMPK Ndao Ende, Tamat 1964
3. SMAK Syuradikara Ende, Tamat 1967
4. LP – PULT – ITB Bandung,Tamat 1975
5. Teknik Sipil ITB Bandung, Tamat 1985.

Riwayat Pekerjaan :

1. Kepala Sub Bagian Teknik Dinas PU Kabupaten Ngada,25 Mey 1977 hingga Oktober 1980.

2. Kepala Seksi Tatalaksana Pada Dinas PU Kabupaten Ngada,25 Agustus 1986 sampai 4 September 1990.

3. Kepala Dinas PU Kabupaten Ngada,4 September 1990 sampai 11 Juli 1997.

4. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngada,29 Juli 1997 sampai 21 Maret 1998.

5. Kepala Dinas PU Kabupaten Manggarai 27 Juni 1998 sampai 14 Desember 1999.

6. Bupati Ngada,14 Desember 1999 hingga 14 Desember 2004.

Riwayat Kegiatan Organisasi:

1. Ketua Perhimpunan Pelajar Ngada di Ende Tahun 1967

2. Anggota HM.LP -PULT ITB,1973 -1976.

3. Anggota HMS ITB ,1980 sampai 1986.

4. Pembina Korpri Sub Unit PU Kabupaten Ngada, Tahun 1990 – 1997

5. Ketua DPD Golkar Kabupaten Ngada, Tahun 1993 – 1998.

6. Pembina Korpri Sub Unit PU Kabupaten Manggarai, Tahun 1998 – 1999. (orc)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved