Berita Sumba Barat Daya

Bupati Kodi Mete Launching Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer di Pustu Bukambero, Sumba Barat Daya

ILP merupakan program dari Kementerian Kesehatan RI yang diterapkan sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan di Indonesia.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Bupati Sumba Barat Daya, Kornelis Kodi Mete bersama tim USAID-MOMENTUM melaunching Integrasi Layanan Primer (ILP) di Pustu Bukambero yang terletak di Desa Bukambero, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba barat Daya. 

POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelis Kodi Mete melaunching Integrasi Layanan Primer (ILP) di Pustu Bukambero yang terletak di Desa Bukambero, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.

ILP merupakan program dari Kementerian Kesehatan RI yang diterapkan sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan di Indonesia.

Bupati Kodi Mete meminta para camat dan kepala desa untuk memastikan sasaran yang datang ke posyandu. Menurutnya, pelayanan kesehatan yang telah lama diberikan akan terus diperbaiki kualitasnya.

"Pelayanan kesehatan kedepan kita fokuskan pada preventif, promotive, paliatif karena selama ini pelayanan hanya difokuskan pada kuratif. Diharapkan adanya pelaksanaan ILP ini mendekatkan pelayanan pustu yang selama ini kurang dimaksimalkan penggunaannya bisa digunakan dengan maksimal. Demikian pula dengan posyandu. Diminta kepada para camat dan kepala desa untuk memastikan sasaran yang datang ke posyandu," jelas Bupati Kodi Mete dikutip dari rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu 3 April 2024.

Sementara, perwakilan tim USAID-MOMENTUM Dr. dr. Idawati Trisno, M.Kes selaku Senior Program Manager NTT, Cluster Timor Sumba mengatakan, sejak awal tahun 2024 Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya didukung oleh tim USAID-MOMENTUM telah membentuk tim kerja tingkat kabupaten dan tingkat puskesmas.

"Terdapat 16 puskesmas, 16 pustu dan 16 posyandu yang menjadi lokus ILP di kabupaten Sumba Barat Daya pada tahun 2024," jelasnya.

Pustu Bukambero yang merupakan bagian dari wilayah kerja Puskesmas Watukawula terpilih menjadi salah satu lokus penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Sumba Barat Daya dan menjadi tempat untuk dilakukan launching tingkat Kabupaten Sumba Barat Daya.

"Pelaksanaan ILP di Kabupaten Sumba Barat Daya begitu luar biasa karena biasanya satu kabupaten hanya satu lokus ILP tetapi di Kabupaten Sumba Barat Daya menetapkan pelaksanaan ILP di 16 puskesmas,16 pustu dan 16 posyandu. Momentum berharap dengan pelaksanaan ILP ini dapat mengurangi angka kesakitan dan menjaga masyarakat sehat untuk tetap sehat," tambahnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya, dr. Elsy Helmayati Kadi Luku Lewa menyebut, masyarakat Desa Kalembu Kaha merespon positif dan mendukung Pustu Bukambero sebagai lokus ILP karena dinilai dapat mendekatkan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023, Pemerintah bertekad untuk menjalankan transformasi sistem kesehatan melalui enam pilar.

Hal ini didasarkan pada belum tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan masih tingginya penyakit yang dapat dilakukan upaya pencegahan namun ditemukan sudah dalam stadium lanjut masih menjadi tantangan kesehatan saat ini.

Baca juga: Ribuan Umat Katolik Gereja Katedral Waitabula, Sumba Barat Daya Ikut Misa Malam Paskah

Transformasi layanan primer diselenggarakan melalui penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi antara lain penguatan upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, dan penguatan manajemen di seluruh layanan primer.

Perubahan mendasar pada transformasi layanan kesehatan ini terletak pada desain layanan yang difokuskan pada kelompok sasaran yang diberikan sampai ke tingkat dusun dan keluarga.

Pada level kecamatan, desain ini memberikan paket layanan untuk masing-masing siklus hidup, baik pelayanan di dalam gedung maupun luar gedung.

Pelayanan dalam gedung akan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan sasaran berdasarkan kelompok umur, yaitu klaster 1 manajemen, kaster 2 yakni ibu, anak dan remaja, klaster 3 yakni usia dewasa dan lansia, dan klaster 4 adalah penanggulangan penyakit menular, serta lintas klaster. Pelayanan yang semula berbasis program akan berubah menjadi berbasis siklus kehidupan sebagai platform integrasi layanan kesehatan

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved