Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024: Ia Melihatnya dan Percaya

Dalam kisah injil yang kita dengar hari ini dari penginjil Yohanes mengisahkan tentang Maria Magdalena dan teman-temannya yang pergi mengunjungi makam

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk Hari Minggu 31 Maret 2024 

Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Ia Melihatnya dan Percaya.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Minggu Paskah merujuk pada Bacaan I: Kis. 10: 34a.37-43, Bacaan II: Kol. 3: 1-4, Injil : Yoh. 20: 1-9

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Tindakan untuk melihat sesuatu dan dari situ membuat orang menjadi percaya adalah sebuah tindakan iman.

Iman selalu ditunjukkan lewat tindakan yang nyata untuk membuktikan betapa kita memiliki iman.

Ketika iman anda tidak ditunjukkan lewat tindakan nyata maka iman anda tak sejalan dengan apa yang anda hidupi. Seperti yang disampaikan oleh Yakobus: iman tanpa perbuatan adalah mati.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita mamasuki hari minggu Paskah, Minggu kebangkitan Tuhan. Paskah (Latin: Páscha) adalah perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen.

Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah"; jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan[a] pada hari Jum'at sore, dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati di hari minggu pagi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024, "Tiga Cara Bangun Kepercayaan Masa Depan Lebih Cerah"

Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.

Paskah merupakan perayaan tertua di dalam gereja Kristen, penghubung antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Paus Leo Agung (440-461) menekankan pentingnya Paskah dan menyebutnya festum festorum – perayaan dari semua perayaan, dan berkata bahwa Natal hanya dirayakan untuk mempersiapkan perayaan Paskah.

Di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kata Paskah disebutkan sebanyak 80 kali dalam 72 ayat sementara di dalam terjemahan bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) disebutkan sebanyak 86 kali dalam 77 ayat. Apapun yang kita tahu tentang paskah namun yang terpenting dalam perayaan paskah itu adalah kebangkitan Tuhan.

Tuhan Yesus bangkit dari alam maut sesudah tiga hari dalam makam. Dalam nada kebangkitan inilah, iman kita mendapa kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus sebagai buah sulung kebangkitan.

Dalam kisah injil yang kita dengar hari ini dari penginjil Yohanes mengisahkan tentang Maria Magdalena dan teman-temannya yang pergi mengunjungi makam Yesus dan melihat batu yang menutup makam itu sudah terguling dari pintu makam.

Dan mereka kembali kepada para rasul dan memberitahukan itu kepada Petrus. Selanjutnya Petrus dan Yohanes pergi ke makam itu dan melihat apa yang telah terjadi seperti disampaikan oleh Maria Magdalena dan teman-teman lainnya.

Jika kita bandingkan dengan penginjil Mateus dan Markus, Maria Magdalena bertemu dengan malaikat dan memberitahukan tentang kebangkitan Tuhan, dan lebih lagi dalam Mateus, Yesus sendiri menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan memberi pesan kepada para muridNya untuk pergi ke Galilea.

Namun apapun versi dari para penginjil, pesan kebangkitan itu jelas, bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit. Yohanes yang masuk ke dalam kubur itu melihat semua yang terjadi di dalam makam itu dan dia menjadi percaya. Yohanes menjadi percaya akan semua yang telah disampaikan oleh Yesus tentang kematian dan kebangkitanNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Maret 2024, "Kebangkitan Yesus Kristus"

Yohanes melihat dan menjadi percaya untuk semua yang telah diramalkan oleh Kitab Suci dan mendapat kepenuhannya di dalam diri Yesus dan yang telah disampaikan juga sendiri oleh Yesus. Dia percaya bahwa semuanya telah terlaksana sesuai sabda Yesus sendiri. Paskah Tuhan menjadi puncak iman kita maka kita tak perlu lagi mencari jawaban lain selain dari pada Yesus yang bangkit dari orang mati itu adalah Tuhan kita.

Semua kita sudah menjadi percaya kepada Tuhan lewat pembaptisan kita. Namun dalam praktek kehidupan, kadangkala atau bahkan sering iman kita itu tidak ditunjukkan secara baik dan benar dalam hidup kita.

Kita masih sibuk dengan hal-hal duniawi kita dan kita kadang atau seringkali mengabaikan iman bahkan meninggalkan iman kita hanya karena kekuasaan, kekayaan, harga diri, dan kedudukan.

Maka marilah kita bertobat dan pada perayaan paskah ini kita kembali menunjukkan iman kita lewat perbuatan nyata kita bahwa kita benar-benar beriman kepada Yesus yang telah bangkit dari alam maut. 

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: kita adalah pengikut Yesus dalam dan melalui pembaptisan. Kedua, dan karena itu kita harus tetap yakin dan percaya akan Yesus yang telah bangkit untuk kita. Ketiga, sehingga oleh iman dan kepercayaan itulah kita siap menjadi saksi kebangkitanNya bagi semua orang lewat hidup dan karya kita masing-masing.(*)

*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved