PHPU Pilpres 2024

Ganjar Pilih di Luar Jika Dapat Tawaran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengatakan lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri pada pemerintahan yang akan datang.

Editor: Alfons Nedabang
INSTAGRAM GANJAR PRANOWO
Ganjar Pranowo di Mahkamah Konstitusi, Rabu 27 Maret 2024. 

“Tapi takdir, Allah sudah tentukan. Maka ada banyak yang bisa kita kerjakan untuk rakyat sehingga siapa pun yang ditetapkan oleh KPU dan itu menang, Oktober dia dilantik. Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kita bisa memberikan dukungan dengan cara macam-macam, yang baik. Kita dukung, yang tidak baik kita kritik dan yang berkuasa kalau dikritik telinganya enggak boleh tipis, karena itu kecintaan kita pada Republik,” pungkas Ganjar.

Seperti diketahui, pada 20 Maret 2024 KPU mengumumkan Prabowo-Gibran menang dengan perolehan 96.214.691 suara. Sementara itu, paslon nomor 01 menempati urutan kedua dengan raihan 40.971.906 suara.

Baca juga: Anies Singgung Intervensi Kekuasaan dalam Pemilu 2024

Selanjutnya, Ganjar-Mahfud mengantongi 27.040.878 suara. Pasca pengumumuan KPU itu, paslon nomor 03 dan paslon nomor 01 mengajukan gugatan ke MK.

Sebelumnya, Presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto ternyata sudah menemui sejumlah ketua umum (ketum) parpol untuk membahas kabinet. Nantinya, semua anggota koalisi Indonesia maju pun diyakini akan puas.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman. Hal tersebut sekaligus menanggapi pernyataan Gibran Rakabuming Raka yang menyatakan persoalan Menteri sudah dibicarakan sejak lama.

Mulanya, Habiburokhman berbicara bahwasanya pernyataan Gibran tersebut benar adanya.

Dia menyebut Prabowo dan Gibran sudah berbicara mengenai kabinetnya ke depan.

"Ya pastinya memang, sebagaimana disampaikan oleh Mas Gibran seperti itu, ya pasti seperti itu, walaupun memang belum official mungkin ya antar para ketum. Tapi secara substansi, hal ihwal terkait proporsi kabinet, menurut saya sih sudah dibicarakan," ucap Habiburokhman, Selasa (26/3).

Prabowo, kata dia, juga sudah banyak bertemu dengan para ketua umum untuk membahas kabinet. Pertemuan dilakukan secara formal maupun informal yang tidak terpublikasi awak media.

"Kan Pak Prabowo juga sudah banyak melakukan pertemuan dengan para ketua-ketua umum ya, ada yang rame-rame, ada yang khusus juga, kaya ke PAN. Ya, feeling saya sih yang dibicarakan juga soal-soal posisi di kabinet ya," katanya.

Lebih lanjut, dia menambahkan pihaknya ingin komposisi kabinet yang dibentuk Prabowo-Gibran bisa melakukan ketka cepar. Dengan begitu ketika Prabowo dilantik, tidak perlu ada penyesuaian kembali.

Namun begitu, ia mengaku daftar nama kabinet hanya diketahui Prabowo-Gibran beserta para ketum parpol koalisi. Hal yang pasti, semua pihak akan puas dengan susunan kabinet tersebut.

"Yang lebih tau mungkin Pak Prabowo, Mas Gibran, dan para Ketua umum partai politik masing-masing ya. Karena kalau pembicaraan tingkat seperti itu ya di level mereka, kalau kami ini belum dapat informasi yang sedetail itu. Tapi yang jelas pasti semua anggota Koalisi Indonesia Maju akan merasa puas dengan apa yang disepakati," pungkasnya.

Sementara, Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti meyakini meski memiliki visi yang sama, PDIP tak akan bergabung ke parpol koalisi Prabowo-Gibran.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Ada Anomali Suara PDIP dan Saya

"Yang paling dekat sebetulnya dengan visinya Pak Prabowo itu adalah PDI Perjuangan. Maka jika PDI Perjuangan bergabung dengan koalisi Pak Prabowo secara visi dan substansi tidak jauh berbeda," kata Ray.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved