Berita NTT
BPMP NTT Ungkap SPM Pendidikan Tidak Tuntas
Sementara 22,4 persen peserta didik menjawab "iya" dalam pertanyaan menunjukkan potensi kekerasan seksual.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
BPMP, kata dia, mendampingi itu dari pemerintah di daerah hingga ke provinsi dan mengecek lagi program dari sektor pendidikan yang dimasukkan ke SIPD. Termasuk, program di tahun 2024 dan 2025.
Baca juga: Ali Fadaq: Dewan Dukung Kerjasama Pemda Sumba Timur dengan Media
Sementara itu, perwakilan Direktorat PAUD-DASMEN Kemendikbud RI Rika Rismayati mengatakan, semua itu dapat dicapai apabila ada perbaikan dari infrastruktur maupun teknologi, kebijakan dan pendanaan, kepemimpinan dan kontribusi dan mekanisme aplikasi maupun kolaborasi guru dan pihak lainnya.
Ia menyebut skor PISA di Indonesia mengalami penurunan tahun 2022 dengan skor 71 untuk membaca, matematika 70 dan sains 60. Skor itu berkurang dari tahun 2018.
Hasil asesmen nasional menunjukkan, krisis pembelajaran di Indonesia. 24, 4 persen peserta didik berpotensi mengalami perundangan. Sementara 22,4 persen peserta didik menjawab "iya" dalam pertanyaan menunjukkan potensi kekerasan seksual.
Rismayati meminta hal-hal ini harus diperhatikan oleh Pemda maupun sekolah agar meningkatkan SPM dan mutu layanan dasar. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.