Berita Belu
Kadis Peternakan Belu Sebut Tim Vaksinator Ujung Tombak Penanganan Rabies
Yoos Djami menekankan pentingnya respons cepat dan tepat dari tim vaksinator dalam menangani kasus rabies.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Belu menggelar rapat koordinasi untuk meningkatkan penanganan rabies, yang dihadiri oleh tim vaksinator (25/03/24).
Rapat tersebut berlangsung di lobi kantor Dinas Peternakan dan Perikanan dengan tujuan untuk memperkuat langkah-langkah dalam menanggulangi masalah rabies di Kabupaten Belu.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Belu, Yoos Djami menekankan pentingnya respon cepat dan tepat dari tim vaksinator dalam menangani kasus rabies.
"Pemerintah kabupaten dan masyarakat memiliki harapan besar pada para vaksinator untuk menjaga keamanan dan kesehatan warga dari ancaman rabies," ujarnya, Selasa 26 Maret 2024.
Menurut Yoos, saat ini Kabupaten Belu masuk dalam kategori pengendalian rabies. Upaya pengendalian dilakukan untuk mencegah penyebaran rabies dengan meminimalisir risiko penularan.
Lebih lanjut, Yoos menjelaskan, populasi hewan penular rabies, khususnya anjing, mencapai 23.000 ekor. Sebanyak 10.000 ekor sudah berhasil divaksinasi di sebagian wilayah perkotaan dan perbatasan dengan daerah-daerah yang terdampak rabies.
Lanjutnya, Pemerintah Provinsi NTT juga telah mengalokasikan tambahan 5.000 dosis vaksin dan 10.000 dosis melalui APBD II pada bulan April 2024.
Dengan total vaksin sebanyak 25.000 dosis, diharapkan minimal 70 persen dari populasi hewan penular rabies dapat divaksinasi. Namun, jika ketersediaan vaksin mencukupi, pencapaian vaksinasi 100 persen akan menjadi prioritas guna memastikan wilayah Kabupaten Belu terbebas dari rabies.
Yoos menegaskan pentingnya kesigapan vaksinator dalam mengendalikan penyebaran rabies demi mencegah risiko bagi manusia yang hingga saat ini, telah tercatat 4 kasus positif rabies di Kabupaten Belu yang telah ditangani dengan tindakan var lengkap.
"Saat turun ke lapangan, para vaksinator harus siap merespons semua laporan. Tinggalkan nomor kontak kepada warga dan kunjungi RT/RW untuk memudahkan koordinasi ketika ada indikasi rabies," tambah Yoos.
Selain itu, dinas juga terus melakukan penertiban dan pengawasan terhadap hewan penular rabies, terutama anjing liar.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Belu Siapkan 197 Vial Vaksin Anti Rabies
"Dengan 40 petugas vaksinator yang tersebar di setiap kecamatan, serta kolaborasi lintas sektor dengan instansi seperti Dinas Kesehatan, BPBD, Kepolisian, TNI, pemerintah kecamatan, desa, dan kelurahan, diharapkan penanganan rabies dapat dilakukan secara komprehensif," ungkapnya.
Ia juga menghimbau para vaksinator untuk lebih jeli dan waspada dalam menjalankan tugas mereka untuk mengendalikan dan memberantas penyebaran rabies. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk membawa hewan peliharaan mereka untuk divaksinasi sebagai langkah pencegahan. (cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Satgas Pamtas RI-RDTL dan Karang Taruna Nanaenoe Belu Tanam Pohon di Wilayah Rawan Longsor |
![]() |
---|
Jelang Tahun Baru 2025, Disparbud Belu Baksos di Wisata Religi Patung Bunda Maria Segala Bangsa |
![]() |
---|
Jelang Tahun Baru 2025, Pasar Tradisional Atambua Ramai Dikunjungi Warga Meski Harga Sembako Naik |
![]() |
---|
Ketua IPSI Belu Bangga Antonius Tuke Harumkan IPSI dan Perisai Diri Belu di Kanca Internasional |
![]() |
---|
Antonius Tuke Eduk Pesilat Asal Wedomu Belu NTT Harumkan Nama Indonesia di Kejuaraan Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.