Bank NTT Percayakan RS Siloam Kupang untuk Layanan Kesehatan Karyawan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - PT Bank Pembangunan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (PT BPD NTT) atau Bank NTT melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Krisolis Jaya Mandiri yang merupakan salah satu anak perusahaan milik PT Siloam International Hospitals Tbk dalam jasa pelayanan kesehatan pada Selasa, 26 Maret 2024.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengungkapkan, dalam spirit membangun kolaborasi, Bank NTT ini melakukan kerja sama dengan Siloam Hospitals atau RS Siloam Kupang secara internal untuk kebutuhan fasilitas kesehatan sehingga dapat diakses oleh seluruh karyawan Bank NTT.

Alex juga menjelaskan, jika dalam pembicaraan terkait pertemuan dengan pihak manajemen RS Siloam Kupang tersebut, Bank NTT juga melihat potensi-potensi untuk masyarakat NTT secara luas bisa terakselerasinya pemenuhan fasilitas kesehatan yang disediakan Siloam Hospitals Kupang.

"Oleh karena itu kita sedang mendesain kerja sama, bagaimana masyarakat umum bisa mengakses baik melalui kegiatan-kegiatan edukasi sosialisasi bersama tentang pentingnya kesehatan pada masyarakat luas dan kita mengajak juga pihak Siloam untuk bisa bersama-sama melihat daerah-daerah yang masih terpapar stunting bisa hadir secara bersama dalam kelembagaan masing-masing untuk berperan aktif menurunkan angka stunting di Nusa Tenggara Timur," ungkap Alex usai melakukan penandatanganan PKS di lantai 2 Bank NTT Kantor Pusat pada Selasa, 26 Maret 2024.

Alex juga mengungkapkan, melalui PIC Bank NTT juga akan mendesain beberapa program kerja termasuk menyediakan UMKM corner di Siloam Hospitals dan RS Siloam hospital bersedia. Jika itu jadi pertama RS di NTT yang peduli UMKM akan dilaksanakan oleh Siloam. Banyak potensi yang kita kerjakan.

"Kita juga melihat komitmen dari pihak Siloam untuk bisa berkolaborasi lewat program bersama lewat pengentasan stunting," tutur Alex.

Majunya teknologi medis di dunia itu yang yang diterapkan serta ketersediaan tenaga-tenaga spesialis yang dimiliki RS Siloam menjadi referensi yang kuat untuk memilih RS Siloam menjadi RS rujukan internal bank NTT dalam menangani kesehatan.

Oleh karena itu, menurut Alex, untuk menjawab masalah kesehatan dengan ketersediaan teknologi yang dimiliki oleh RS Siloam merupakan sesuatu jawaban akan kepastian orang mengetahui kondisi kesehatannya. 

Direktur RS Siloam Kupang, dr. Andreas Wijaya, mengatakan PKS dengan salah satu bank daerah terbesar di NTT ini merupakan sebuah momen luar biasa.

Artinya, RS Siloam Kupang dipercaya menjadi partner untuk bekerjasama dalam pelayanan kesehatan bagi ribuan karyawan Bank NTT.

Baca juga: Dokter Spesialis Paru RS Siloam Kupang Sebut TBC Bukan Penyakit Keturunan

"Kami dipercaya untuk memastikan pelayanan di Bank NTT ini berlangsung dengan lancar dengan cara kami memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada seluruh staf di Bank NTT ini. Artinya, kami berkomitmen supaya pelayanannya semua berjalan lancar, tidak ada hambatan dan juga seluruh karyawan memiliki kesehatan yang prima," ungkapnya.

Penandatanganan PKS ini merupakan langkah besar bagi RS Siloam Kupang Dnegan harapan menjadi langkah awal dan menjadi pembuka jalan untuk bisa bekerja sama lebih lanjut. Bukan hanya di bidang pelayanan kesehatan karyawan tetapi juga untuk yang lainnya termasuk untuk program pemerintah seperti stunting yang memang menjadi fokus dari Bank NTT. 

Pihaknya berharap, bisa berkontribusi juga dalam pengentasan stunting bukan hanya untuk warga di sekitar rumah sakit tetapi juga bisa sampai ke seluruh penjuru NTT bersama Bank NTT. Kerja sama ini ke depannya akan dikemas dalam event-event RS Siloam Kupang bersama Bank NTT.

"Mungkin hal lainnya juga untuk event lainnya kami harapkan ini menjadi jalan pembuka. Event-event lain mungkin bisa bekerjasama dengan baik, membuat acara yang lebih berwarna bukan hanya tentang rumah sakit saja tetapi ada warna lain yaitu Bank NTT yang juga bekerjasama dengan kita. Kita bisa bikin event yang menarik untuk masyarakat," lanjut Andreas.