Breaking News

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Sabtu 23 Maret 2024, Menang Atas Perasaan Kesepian

Menganggap orang lain bertanggung-jawab atas kesepian kita, sementara pribadi kita sendiri “cuci tangan”.

Editor: Oby Lewanmeru
Lifestyle Kompas
Menang Atas Perasaan Kesepian 

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? ~ayat 12

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Sabtu 23 Maret 2024 Menang Atas Perasaan Kesepian,  merujuk pada Kitab Mazmur 42:1-12. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

 Pengalaman kesepian (loneliness) adalah pengalaman menyakitkan yang dapat dirasakan siapa saja.

Orang merasakan kekosongan jiwa, sangat sedih dan putus asa, gelisah, merasa tidak berharga dan ditinggalkan akibat kegagalan dalam hubungan atau akibat krisis kepercayaan diri.

Sang pemazmur mengungkapkan kesepiannya, jiwanya gelisah dan menderita di tengah kepadatan dan keramaian umat yang sedang bernyanyi dengan suara sorak-sorai dalam ibadah.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 22 Maret 2024, Sanggup Memikul Salib

Ia tidak mampu menikmati persekutuan bersama umat Tuhan, jiwanya tertekan dan gelisah. Orang banyak tidak dapat merasakan apa yang ia rasakan walaupun mereka sedang bersama.

Langkah pertama yang ia ambil adalah mengakui kesepiannya dan mengakui ia membutuhkan pertolongan. Selanjutnya, ia menarik diri dari keramaian, menyepi dan berbicara kepada jiwanya sendiri (self-talking), “mengapa engkau tertekan hai jiwaku dan gelisah di dalam diriku?”

Ia menasihatkan jiwanya “Berharaplah kepada Allah! Bersyukurlah dan Ia akan menolong.” Pemazmur menyemangati diri sendiri melalui kesendiriannya dengan Allah (solitude).

Saat merasa kesepian, kita cenderung menyalahkan dan menuntut orang lain.

Menganggap orang lain bertanggung-jawab atas kesepian kita, sementara pribadi kita sendiri “cuci tangan”.

Dalam sepi, bicaralah dengan jiwa kita melalui doa kepada Allah: akuilah perasaan sepi, terima apa yang tidak dapat kita ubah, dan ubahlah yang memang dapat diubah, karena di dalam Allah ada pengharapan.

LANGKAH IMAN.

Ada banyak tokoh penting di dalam Alkitab yang suka menyendiri agar dapat berjumpa secara pribadi dengan Allah Bapa, antara lain Musa, Elia, Yohanes, dan juga Tuhan Yesus. Inilah langkah self-talking spiritual yang melaluinya kita dapat mengalami ketenangan jiwa dan kemenangan atas rasa sepi. Amin! (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM  lainnta di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved