Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Jumat 22 Maret 2024, Sanggup Memikul Salib

Kita juga membutuhkan Getsemani pribadi agar kita dapat berjumpa secara pribadi dengan Allah. Terhadap doa Yesus, Allah memberi jawaban tidak.

|
Editor: Oby Lewanmeru
Kompasiana.com
Ilustrasi Pikul salib 

Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. ~ayat 40

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Jumat 22 Maret 2024 Sanggup Memikul Salib ,  merujuk pada Kitab Lukas 22:39-46. 

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Hampir setiap tahun kisah ini dibaca di minggu-minggu sengsara. Kita diajak mengingat beratnya pergumulan Yesus ketika Ia tahu bahwa kematian sudah sangat dekat.

Ayat 44 mengatakan, peluh (keringat) Yesus seperti tetesan darah karena rasa takut yang sangat hebat.

Secara medis, Dr. Frederick Zigibe dari RS di Amerika menyebut kondisi Yesus dikenal dalam ilmu kedokteran dengan istilah hematohidrosis.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 21 Maret 2024, Penderitaan Yesus Sebagai Teladan

Kondisi-kondisi yang memungkinkan seseorang mengalami hematohidrosis: seorang prajurit yang menghadapi perang untuk pertama kalinya, seseorang yang dijatuhi hukuman mati, atau seseorang yang menghadapi ancaman diperkosa.

Ada serangan rasa takut yang sangat hebat. Dan inilah yanga kurang lebih dialami oleh Yesus ketika di Getsemani. Yesus mengajarkan sebuah pilihan ketika keadaan sangat berat, yaitu berdoa.

Kita juga membutuhkan Getsemani pribadi agar kita dapat berjumpa secara pribadi dengan Allah. Terhadap doa Yesus, Allah memberi jawaban tidak.

Allah menolak dan Yesus menerima jawaban itu, “Jadilah kehendakMu.” Ia tidak berdebat dengan Bapa-Nya. Karena Bapa paling tahu jawaban terbaik.

Yesus pun sebenarnya tahu bahwa jawaban BapaNya terbaik. Itu sebabnya Ia tidak melawan, tetapi menerima dengan sepenuh hati. Ia siap memikul beban dosa dunia yang teramat berat itu.

LANGKAH IMAN.

Yesus mengajarkan kita boleh meminta apa saja kepada Allah Bapa. Kita juga bisa mengharapkan sebuah jawaban dari Tuhan.

Dan kita bisa memintanya berulang-ulang kepada Allah Bapa. Tetapi jawabannya merupakan kedaulatan mutlak dari Allah Bapa sendiri.

Di balik jawaban tidak dari Allah ada maksud dan rencana besar bagi dunia, yaitu keselamatan. Bersyukurlah bahwa karena Allah menjawab tidak bagi Yesus, maka kita manusia menerima jawaban Ya dari Allah. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved