Pengungsi Rohingya

Pengungsi Rohingya Terus Berdatangan ke Aceh, Sampai Kapan Aceh Menampung Mereka?

Saiful, salah seorang nelayan tradisional di Aceh Barat, bersama nelayan lain menemukan para pengungsi itu berada di sebuah kapal yang terbalik.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS
Pengungsi Rohingya di lokasi penampungan sementara pengungsi di gedung bekas kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Barat, Jumat (22/3/2024). Sebanyak 75 pengungsi Rohingya dievakuasi setelah kapal mereka terbalik. 

Faisal mengatakan, mereka tidak bisa mencegah para pengungsi untuk mencari negara-negara lain untuk melanjutkan kehidupan yang layak. Meski demikian, sebagai kaum rentan, para pengungsi butuh perlindungan para pihak.

Faisal mengatakan, saat ini sedikitnya 1.300 pengungsi Rohingya berada di Aceh. Mereka ditempatkan di posko darurat di Banda Aceh, Pidie, Lhokseumawe, Aceh Timur, dan Aceh Barat. Aceh tidak memiliki pusat penampungan khusus pengungsi.

Kelompok pengungsi itu masuk ke Aceh secara bergantian. Beberapa di antara mereka sudah lebih setahun berada di posko penampungan, tetapi negara yang bersedia menampung mereka tidak kunjung ditemukan.

Alhasil, UNHCR sendiri tidak bisa memastikan sampai kapan pengungsi Rohingya berada di Aceh. ”Indonesia kita katakan adalah negara transit sementara, dia tidak akan permanen di sini,” kata Faisal.

Faisal menambahkan, persoalan pengungsian merupakan masalah global. Belakangan pengungsi bertambah setelah terjadi perang di beberapa negara, seperti Ukraina dan Palestina.

Namun, masalah yang dihadapi pengungsi Rohingya berbeda dengan pengungsi dari negara lain.

”Warga Rohingya ini tidak diakui kewarganegaraannya oleh Pemerintah Myanmar. Mereka tidak punya dokumen atau administrasi sehingga menyulitkan untuk diterima karena tidak ada record-nya,” kata Faisal.

Sementara itu, Sekretaris International Concern Group for Rohingya (ICGR) Adli Abdullah mengatakan, penanganan pengungsi Rohingya jangan dibebankan kepada Pemerintah Indonesia saja. Dia mendorong negara-negara anggota ASEAN agar ikut mengambil tanggung jawab terhadap kondisi Rohingya.

Adli menambahkan, solusi politik harus terus diupayakan karena persoalan pengungsi ini sudah mengganggu stabilitas kawasan ASEAN. Jika tidak selesai, pengungsi Rohingya terus menyerbu ke negara tetangga, termasuk Indonesia.

Aceh yang merupakan provinsi terdekat dengan Bangladesh akan selalu menjadi sasaran transit pengungsi Rohingya. Mau sampai kapan Aceh menjadi lokasi pendaratan pengungsi.

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved