Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 22 Maret 2024: Engkau Menghujat Allah
Dan Nabi menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Allah sebagai rasa syukur atas penyelamatan yang dikerjakan Tuhan kepadanya.
Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Engkau Menghujat Allah.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Jumat Pekan Prapaskah V merujuk pada Bacaan I: Yer.20:10-13, Injil:Yoh.10:31-42
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.Dalam kehidupan kita, kita pasti pernah menghujat orang atau kelompok orang tertentu atau organisasi yang secara sosial dianggap tidak benar dalam pola hidup maupun tata cara mereka berprilaku dalam kelompok tersebut.
Maka kita secara serta orang melawan mereka bahkan sampai menghujat orang atau kelompok bersangkutan. Untuk itu menghujat itu dapat terjadi ketika ada kesalahan atau anti sosial yang telah dilakukan oleh kelompok orang tertentu.
Namun, bisa saja terjadi tindakan menghujat bisa juga terjadi ketika orang melakukan kebaikan dalam hidup tetapi dianggap salah. Itu bisa terjadi karena ada satu kesombongan sosial dan spiritual yang membuat orang mereka terlalu suci dan mempertahankan sesuatu yang dianggapnya benar untuk kelompoknya sendiri dan bukan satu kebenaran iman itu sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita kembali disegarkan dengan bacaan-bacaan suci yang memberikan kita permenungan dan refleksi untuk hidup kita. Dalam kitab nabi Yeremia dalam bacaan pertama, mengangkat kisah pengalaman nabi Yeremia ketika hendak menyiksa dan membunuhnya tetapi Tuhan melindunginya dan membebaskan dia dari musuh-musuhnya.
Dan Nabi menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Allah sebagai rasa syukur atas penyelamatan yang dikerjakan Tuhan kepadanya. Itulah hidup kita yang seharusnya. Selalu menggantungkan hidup kita kepada Tuhan dan dengan demikian kita akan diselamatkan oleh Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 21 Maret 2024 : Yang Benar Jadi Salah dan Yang Salah Dibenarkan
Seperti Yesus yang mau ditangkap oleh orang-orang Yahudi itu tetapi Yesus luput dari mereka karena memang belum waktunya. Kisah ini terjadi ketika Yesus yang telah mengajar dan menjelaskan tentang siapa diriNya lalu orang-orang Yahudi itu mau melempariNya dengan batu.
Maka Yesus bertanya kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari BapaKu, Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Lalu orang Yahudi itu menjawab Yesus: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau menyamakan diriMu dengan Allah meskipun Engkau hanya seorang manusia.”
Perdebatan antara Yesus dan orang-orang Yahudi ini terletak pada salah pemahaman orang-orang Yahudi.
Mereka menjadi “salah paham” karena mereka sendiri sangat memperhatikan hukum lama tanpa melihat kebenara yang ditujunkkan Tuhan Yesus sendiri lewat pekerjaan-pekerjaan yang ditunjukkan oleh Yesus sendiri dan itu juga telah disampaikan oleh para nabi jaman perjanjian lama kepada nenek moyang mereka dan yang terjadi pada diri Yesus itu adalah pemenuhan dari semua firman yang telah disampaikan oleh para nabi.
Dan mereka sangat paham soal ini. Mereka tahu tentang kedatang Mesias bagi bangsa Yahudi. Namun mereka tidak terima kalau Mesias itu datang dari Nazareth yang di Galilea dan bukan dari kota Daud, Betlehem.
Mereka sendiri hanya mau menunjukkan kesombongan sosial dan spiritual mereka sebagai bangsa yang menjadi bangsa pilihan Yahwe dan yang telah mempertahankan adat dan tradisi yang telah diturunkan turun temurun kepada mereka.
Kesalahan konsep inilah dan yang tetap mempertahankan tradisi mereka yang sangat kuat, membuat “mati hati” mereka tertutup dan tak mampu melihat kebenaran Tuhan sendiri yang terwujud dalam diri Yesus. Perdebatan tentang Yesus itu sampai saja diperdebatkan oleh dunia ini sampai dengan detik sekarang ini. Bahkan dari kalangan orang Yahudi sendiri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 21 Maret 2024: Sebelum Abraham Jadi, Aku Telah Ada
Kita di sini bukan untuk membuat perdebatan itu, tetapi kita mau belajar bahwa ketika kita sangat mempertahankan kebenaran kita sendiri maka kita tidak akan mampu melihat kebenaran dalam Tuhan sendiri. Dan itu yang sering kita alami. Kebenaran Tuhan itu akan menemukan jalanNya sendiri karena di dalam kebenaran itu ada Tuhan.
Kita kadang begitu sombong dengan semua yang kita miliki lalu lupa betapa Tuhan telah memberikan semua itu kepada kita tetapi kita berbalik melawan Tuhan karena kita sudah dikuasai oleh dunia dan bukan Roh Tuhan.
Marilah kita belajar untuk membiarkan diri kita dikuasai oleh Roh Tuhan agar Tuhan sendirilah yang menuntun langkah hidup kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita adalah pengikut Yesus dan telah dimeteraikan oleh Roh Kudus dalam pembaptisan.
Kedua, maka tugas kita adalah selalu bersaksi tentang Yesus lewat cara hidup kita. Ketiga, hanya lewat cara itulah kita akan dibenarkan oleh Tuhan dan bukan untuk menyombongkan diri di hadapan Tuhan.(*)
*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.