Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 21 Maret 2024: Sebelum Abraham Jadi, Aku Telah Ada
Di balik semua itu, ada Tuhan sendiri yang telah menjadi Allah mereka yang menuntun Abraham menjadi bapa Bangsa.
Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Sebelum Abraham Jadi, Aku Telah Ada.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Kamis Pekan Prapaskah V merujuk pada Bacaan I: Kej.17:3-9, Injil:Yoh.8:51-59
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.Kisah bapa Abraham menjadi bapa bangsa telah menjadi kisah yang sudah terbiasa kita dengar dan sudah menjadi kisah yang wajib kita ketahui sejak kita masih kecil.
Diceritakan oleh guru-guru dengan sangat sempurna dan orang sangat mengerti. Kisahnya menarik dan memberi banyak inspirasi tentang kesetiaan kepada Allah.
Apalagi bangsa Israel sendiri, sangat mengagungkan Abraham sebagai bapa bangsa mereka dan yang telah menjadi simbol kebangsaan mereka sebagai sebuah bangsa pilihan Tuhan melalui pola hidup Abraham yang setia dan saleh.
Di balik semua itu, ada Tuhan sendiri yang telah menjadi Allah mereka yang menuntun Abraham menjadi bapa Bangsa.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pada hari ini kita diteguhkan lagi dengan permenungan yang diambil dari bacaan-bacaan suci yang kita renungkan dan refleksikan bersam. Dari bacaan pertama, dalam kitab kejadian dikisahkan tentang Abram dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi Bapa Bangsa dan penetapan perjanjian ini dibuat Tuhan dengan mengubah nama Abram menjadi Abraham.
Tuhan membuat perjanjian itu dengan menetapkan Abaraham menjadi bapa bangsa dan semua keturunannya. Dari keturunannya itulah akan muncul bangsa-bangsa yang besar dan para raja serta memberikan negeri yang akan mereka diami.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 20 Maret 2024 "Percaya Kehendak Allah"
Perjanjian itu menetapkan: “Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu, dan dari pihakmu, engkau harus memegang perjajianKu, engkau dan keturunanmu turun-temurun.” Tuhan menetapkan pernjajian itu bukan hanya kepada Abraham tetapi juga kepada seluruh keturunannya untuk selama-lamanya.
Dan bangsa Israel sebagai bangsa yang dipilih Tuhan menjadi bangsa yang besar merasa bangga menjadi sebuah bangsa pilihan Tuhan karena jasa Bapa Abraham, bapa bangsa-bangsa. Untuk itu, mereka sangat meninggikan Abraham sebagai bapa mereka secara turun-temurun.
Maka ketika ada orang yang menyinggung soal Abraham mereka akan sangat marah. Dan itu terjadi dalam Injil yang kita renungkan hari ini. Yesus sebenarnya dalam perikop injil yang panjang ini dalam pekan ini mengambil penggalan-penggalan dari satu tema yang diangkat oleh Yohanes penginjil yakni tentang Yesus memberi kesaksian tentang diriNya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.