Timor Leste

Pendekatan Efisien untuk Memenuhi Kebutuhan Data untuk PTM melalui Survei Terpadu di Timor Leste

Timor Leste (TLS) adalah Negara Tertinggal dan Negara Berkembang Pulau Kecil (SIDS - Small Island Developing State) di Kawasan Asia Tenggara.

Editor: Agustinus Sape
WHO
Kantor Regional WHO untuk Wilayah Asia Tenggara mengkonseptualisasikan pendekatan yang efisien untuk memenuhi kebutuhan data komprehensif untuk surveilans kesehatan masyarakat di berbagai negara. 

POS-KUPANG.COM - PTM (penyakit tidak menular), faktor risiko, dan bidang seperti gizi memerlukan survei berkala berbasis rumah tangga berskala besar dengan menggunakan sampel yang mewakili kelompok populasi yang relevan.

Pendekatan yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan beberapa survei untuk bidang kesehatan yang berbeda-beda dengan menggunakan alat umum yang memerlukan sumber daya finansial dan manusia yang besar sehingga mengakibatkan ‘kelelahan survei’ dan hasilnya terfragmentasi dan tidak terfokus pada kebutuhan data nasional yang spesifik.

Dengan latar belakang inilah Kantor Regional WHO untuk Wilayah Asia Tenggara mengkonseptualisasikan pendekatan yang efisien untuk memenuhi kebutuhan data komprehensif untuk surveilans kesehatan masyarakat di berbagai negara.

Timor Leste (TLS) adalah Negara Tertinggal dan Negara Berkembang Pulau Kecil (SIDS - Small Island Developing State) di Kawasan Asia Tenggara.

WHO SEARO bekerja sama dengan WCO TLS dan tim teknis dari Universitas Timor Leste dan Institut Internasional Studi Kependudukan India mengidentifikasi kebutuhan data dalam diskusi dengan pemerintah dan merancang pendekatan yang efisien untuk memenuhi kebutuhan ini melalui survei rumah tangga dan survei rumah tangga, survei fasilitas secara bersamaan yang dilakukan di lokasi geografis yang sama dengan menggunakan survei yang sama.

Alat digital yang digunakan dikembangkan dengan mengadaptasi survei STEP WHO untuk PTM, faktor risiko PTM dan data terkait gizi serta alat baru yang dirancang untuk memperkirakan biaya PTM dan pengeluaran yang harus dikeluarkan.

Alat digital untuk menilai ketersediaan dan kesiapan layanan pencegahan dan pengendalian PTM dan kesehatan mental di fasilitas kesehatan diadaptasi dari Harmonized Health Facility Assessment WHO.

WHO melatih dan mendukung tim penyelidik lokal untuk melaksanakan survei dalam waktu dua bulan dengan kualitas pengumpulan data yang dipantau dan didukung dari jarak jauh melalui platform eSTEPS.

Dukungan terus diberikan untuk meningkatkan kapasitas tim Universitas Timor Leste dalam merumuskan laporan dan menggunakan data untuk menginformasikan program-program terkait PTM dan gizi.

Pendekatan ini dapat dipromosikan di Kawasan untuk memenuhi kebutuhan data yang relevan secara nasional untuk berbagai aspek dengan penggunaan sumber daya yang efisien dalam jangka waktu singkat.

(who.int)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved