Berita Sikka
Vaksin Anti Rabies Kosong, Pemkab Sikka Minta Pemprov NTT Bantu 1000 Vial VAR
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sikka juga membuka posko rabies yang diketuai Plt Sekda Sikka, Movaldes Da Maga Bapa.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Pemerintah Kabupaten Sikka meminta bantuan kurang lebih 1000 vial vaksin anti rabies (VAR) dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur guna mengatasi KLB rabies.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sikka juga membuka posko rabies yang diketuai Plt Sekda Sikka, Movaldes Da Maga Bapa.
"Mudah-mudahan kita dapat bantuan dari provinsi itu 1000 vial VAR yang hari ini mudah-mudahan dikirim tapi kita liat cuaca ini, vaksin di dinas kesehatan lagi kosong, tapi kalau vaksin untuk HPR masih ada dan saya sudah buat surat untuk permohonan bantuan, kalau memang tidak ada bantuan dari pusat maka kita harus bersama DPRD untuk pikirkan kembali anggaran," jelas Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera usai rapat paripurna di Kantor DPRD Sikka, Selasa, 19 Maret 2024.
Terkait apakah akan dilakukan eliminasi terhadap HPR, Adrianus Firminus Parera mengatakan akan dibahas saat rapat koordinasi sore ini, apakah akan dilakukan vaksinasi terhadap HPR saja, eliminasi terbatas daerah endemik rabies atau eliminasi secara keseluruhan.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Sikka menetapkan status KLB Rabies menyusul adanya peningkatan jumlah kasus gigitan anjing yang diduga rabies terhadap warga Kabupaten Sikka.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Senin, 18 Maret 2024 sore membenarkan penetapan status KLB Rabies tersebut.
Dia mengatakan, akumulasi dari bulan Januari hingga Maret 2024, jumlah kasus gigitan anjing sebanyak 510 kasus dan 2 orang meninggal dunia.
"Jumlah korban gigitan 510, itu akumulasi Januari sampai Maret, jumlah korban meninggal dunia 2 orang," jelas Pet Herlemus.
POS-KUPANG.COM hendak mengkonfirmasi lebih lanjut terkait langkah strategis dan ketersediaan VAR terhadap korban gigitan namun Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan hal tersebut nanti diputuskan saat rapat koordinasi sore ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Jemy Sadipun mengatakan ketersediaan vaksin HPR masih banyak. Jumlah vaksin HPR saat ini berjumlah sekitar 4700an dosis.
"Kalau vaksin HPR masih banyak bahkan kemarin di forum RKPD itu kami usulkan alokasi anggaran," jelas Jemy Sadipun.
Pada tahun 2024, lanjut Jemy Sadipun, hingga bulan Februari 2024, sekitar 21 ribu lebih ekor anjing yang sudah diberikan vaksin HPR.
Baca juga: Sikka KLB Rabies, Anggota DPRD Sebut Ada Anggaran Tapi Kurang, Bisa Pakai Dana BTT
Namun jumlah itu, kata Jemy Sadipun, fluktuatif karena perkembangbiakan HPR khususnya anjing.
Dia juga memberikan apresiasi terhadap beberapa camat yang memimpin langsung untuk melakukan eleminasi terhadap anjing yang diduga sudah terkena rabies beberapa waktu lalu sebelum penetapan KLB Rabies.
Beberapa camat yang memimpin langsung melakukan eliminasi terhadap anjing yang diduga sudah terkena rabies antara lain Camat Kangae, Camat Magepanda dan Camat Alok Timur. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Kapolres Sikka Imbau Warga Jaga Kamtibmas Jelang Malam Tahun Baru 2025 |
![]() |
---|
Longsor Tutup Ruas di Desa Hokor Sikka NTT, Begini Reaksi Warga |
![]() |
---|
Mobil Pikap Terjebak Banjir di Napunseda Sikka |
![]() |
---|
Kado Natal dari Forum Pemuda Maumere Kota Batam untuk Pengungsi Lewotobi |
![]() |
---|
Festival Watukrus 2024, Merawat Identitas Religius dan Mendorong Pariwisata Desa di Sikka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.