Berita Alor

Bangunan Megah Pasar Kadelang Belum Satu Tahun Beroperasi, Penuh Sampah dan Kotoran 

Atas informasi kebersihan pasar, Ita mengucapkan terima kasih karena media telah membantu dalam pengawasan.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/ROSALIA ANDRELA
Sampah bertebaran di halaman Pasar Kadelang, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Bagunan megah Pasar Rakyat Kadelang yang diresmikan pada 23 Mei 2023 oleh Mantan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat kini dipenuhi sampah dan kotoran. 

Bagunan yang menelan biaya Rp. 25 Miliar tersebut, digadangkan sebagai salah satu pasar percontohan termegah di Provinsi NTT. Namun demikian ada bagunan yang disebut sebagai Plaza di depan area pasar. Plaza tersebut awalnya akan digunakan sebagai tempat menjual tenun dan makanan khas Alor, namun hingga kini belum beroperasi dan dibiarkan kosong.

Saat ini di bangunan kosong tersebut terdapat genangan air, bau pesing, bahkan ada kotoran hewan dan kotoran manusia di salah satu sudut bagunan tersebut yang tidak dibersihkan.

Kepala PD Pasar Dinas Perdagangan Kabupaten Alor, Ita Well yang dikonfirmasi Selasa, 19 Maret 2024 mengatakan pihaknya telah menempatkan petugas untuk menjaga dan mengontrol kebersihan pasar.

“Terkait dengan pengelolaan Pasar Kadelang selain tenaga non ASN yg ditugaskan sebagai Satpam, ada tenaga juru pungut  dan tenaga kebersihan. Kami juga menempatkan 1 tenaga ASN sebagai koordinator pasar,” ujarnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Kadelang Alor Akui Aparat Keamanan Pantau Ketat Harga Beras dan Sembako


Terkait kebersihan pasar menurut Ita bukan hanya tanggung jawab petugas melainkan juga pedagang pasar.

“Terkait dengan kebersihan pasar ini, sebenarnya harus ada partisipasi juga dari pedagang. Karena untuk menjaga kebersihan tempat jualan dan tempat sekitar mereka, dan itu sudah disampaikan secara rutin oleh dinas melalui koordinator,” jelasnya.

Sementara itu bangunan plaza yang belum digunakan tersebut, menurut Ita memiliki pagar yang ditutup oleh petugas, agar tidak bisa diakses

“Lantai atas kami batasi tidak boleh ada aktivitas.Kami sudah gembok pintu timur dan barat, serta tempel pengumuman. Tetapi ini kita kembali ke kesadaran diri masing-masing orang. Karana petugas pasar jam kerjanya hanya sampai siang jadi kurang pengawasan,” ungkapnya.

Atas informasi kebersihan pasar, Ita mengucapkan terima kasih karena media telah membantu dalam pengawasan.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada teman-teman media yang telah menginformasikan kami. Kedepannya kami akan lebih meningkatkan pengawasan dan melakukan pembersihan,” ucap Ita.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Alor, Sulaiman Singhs, S.H., mengatakan bahwa terkait kebersihan pasar selalu menjadi sorotan para anggota dewan dan diangkat ke rapat-rapat dewan.

“Kebersihan pasar ini para anggota dewan sudah sering sampaikan. Ada berapa areal yang tidak digunakan bagunannya. Seharusnya sudah dimapping penggunaannya, saya lihat akhirnya perdagangan berebut lapak. Kita harus panggil Dinas Perdagangan dan melakukan verifikasi ke lapangan. Ini pasar baru dan bagus, tetapi perawatannya kurang. Hal ini kita bahas dalam sidang, kebetulan saat ini sedang rapat badan anggaran. Supaya kita bisa sampaikan juga ke pemerintah dan pihak terkait,” pungkasnya. (cr19)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved