Berita Manggarai Barat
Karina Viktoria: Polisi Memanusiakan Orang Lain
Hal inilah membuatnya terobsesi setiap kali mengikuti karnaval atau pawai pasti memilih seragam profesional Polwan.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Karina Viktoria Anami saat kecil bersekolah di sebuah sekolah yang letaknya di pinggir jalan raya di Bengkulu. Setiap hari melihat aktivitas para Polisi Wanita (Polwan) mengatur lalu lintas di depan sekolahnya.
Sekolahnya yang terletak di pinggir jalan tentunya membutuhkan polisi untuk mengatur lalu lintas kendaraan para orang tua atau pengantar siswa di sekolahnya dan juga membantu menyeberangi para siswa. Sejak saat itu terbersit dalam diri Karina kecil bercita-cita menjadi Polwan saat sudah dewasa.
Ia merasa kagum ketika melihat Polwan yang cantik, baik, ramah. Sepertinya anak-anak pada masa itu juga bercita-cita menjadi Polwan jika melihat mereka sedang bertugas.
Hal inilah membuatnya terobsesi setiap kali mengikuti karnaval atau pawai pasti memilih seragam profesional Polwan.
Tes Akpol kesannya susah, karena banyak saingan dari seluruh Indonesia dengan kuota yang dibutuhkan sedikit. sementara dirinya waktu itu belum cukup umur untuk tes Bintara namun kedua orang tuanya menyarankan dan mendukungnya untuk mengikuti tes Akpol.
Cita-cita yang didambakannya sejak kecil ini berhasil digapainya setelah melalui proses panjang dan dinyatakan setelah lulus seleksi pada 2018 dan tidak pernah berpikir bahwa dirinya bisa lulus.
Tahap demi tahap tes bisa dilewati hingga mengikuti tes tingkat Polda dan dinyatakan lulus. Setelah lulus di Polda kemudian diseleksi di Semarang. Saat di Semarang, ia bertemu teman-teman dari Polda lain yang membuatnya minder tetapi ia tetap tanamkan motivasi dalam dirinya bahwa ia sudah ada di tahap ini dan harus tetap lanjut.
Baca juga: Polres Manggarai Barat Sosialisasi Aplikasi SIGNAL, Permudah Warga Bayar Pajak
Ia berpikir, jika dirinya ingin berhenti di tahap ini artinya sia-sia karena sudah melewati banyak proses tahap demi hingga sejauh ini. Bahkan sedikit lagi ia akan melewati semua tahapan ini.
"Saya harus bisa ngelewatin ini. Kalau memang sudah jalannya sudah di Taruni Akpol pasti akan bisa. Akhirnya Alhamdulillah pada 2018 saya lulus jadi Taruni Akpol. Pendidikan empat tahun di Akpol Semarang dan sekarang penempatan di Nusa Tenggara Timur dari 2022 penempatan dan sekarang 2024,"ungkap KBO Pamobvit Polres Manggarai Barat ini pada Sabtu, 16 Maret 2024.
Masa kecilnya sama pada anak pada umumnya seperti sekolah, mengikuti les, PMR, dan juga Pramuka. Ia juga mengikuti organisasi seperti Paskibraka saat di bangku SMA dan terpilih sebagai Paskibraka Provinsi Bengkulu pada 2016. Ia juga pernah menjadi Duta Wisata di kabupaten tempat tinggalnya dan pada 2017 menjadi runner-up 2 Bujang Gadis Bengkulu 2017 yang mengantarnya bertemu orang-orang baru yang usianya lebih senior darinya. Di tahap inilah yang membuatnya banyak belajar penyesuaian, belajar komunikasi, belajar bersosialisasi yang baik khususnya dalam berorganisasi, kontrol diri hingga public speaking,
Usianya yang masih muda untuk memimpin dan membawa anggotanya mencapai tujuan dari tugas kepolisian tantangannya adalah bagaimana dirinya dipercaya oleh anggota bahwa dirinya bisa memimpin, menyesuaikan karakteristik anggota yang berbeda dengan umur yang berbeda, permasalahan yang berbeda, latar belakang yang berbeda pastinya dirinyalah yang harus menyesuaikan. Tipikal kepemimpinannya kepada senior dan sebayanya pasti berbeda.
Sebagai satu-satunya perwira polwan di Polres Manggarai Barat tentunya ia harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengimbangi para perwira Polisi.
Menurutnya, Polisi laki-laki itu perbandingan dengan Polwan adalah satu berbanding tujuh. Ketika laki-laki melakukan satu kali sudah bisa mendapatkan target yang sesuai. Sedangkan Polwan harus melakukan tujuh kali lebih baik daripada yang dilakukan untuk mengimbangi dengan apa yang dilakukan Polisi laki-laki.
Hal itulah yang menjadi tantangan dalam bertugas sebagai Polwan dan tentunya dalam menghadapi masyarakat dengan permasalahan yang tidak pandang bulu seperti pelaku kejahatan baik perempuan maupun laki.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.