Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 15 Maret 2024: Jangan Takut Menjadi Orang Benar

Orang benar dianggap sebagai ancaman bagi eksistensi orang-orang jahat dan segala keburukannya sehingga orang-orang benar ini harus disingkirkan

|
Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
RP.Jhon Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Sabtu 16 Maret 2024 

Oleh : RP. John Lewar SVD *)

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Hari Biasa Prapaskah IV diberi judul Jangan Takut Menjadi Orang Benar.

Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Kebijaksanaan 2:1a,12-22, Mazmur 34:17-18,19-20,21,23; Yohanes 7:1-2,10,25-30.

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Semua orang tentunya ingin hidup benar, tidak hanya dihadapan Tuhan tetapi juga didepan sesama kita. Bahkan sejak kecil kita sudah dididik untuk melakukan segala sesuatu dengan benar, berbicara dengan cara yang benar, bersikap dengan cara yang benar.

Sudah menjadi rahasia umum di negeri kita bahkan hampir di semua belahan dunia, orang benar yang memperjuangkan keadilan dan kebenaran sering diasingkan dari kehidupan sosial masyarakat.

Orang benar dianggap sebagai ancaman bagi eksistensi orang-orang jahat dan segala keburukannya sehingga orang-orang benar ini harus disingkirkan bila perlu dibumi-hanguskan dari muka bumi.

Inilah fenomena kehidupan saat ini. Hal yang sama juga dialami Yesus. Walaupun kebenaran akan Yesus telah dinubuatkan Musa dan Yohanes Pembaptis juga telah memberi kesaksian tentang Dia, namun orang-orang Yahudi tetap tidak percaya dan justru menganggap Yesus sebagai ancaman yang harus disingkirkan.

Orang-orang fasik berkata: “Marilah kita menghadang orang yang baik sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkan kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita” (Keb 2:12).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Maret 2024: SaatNya Belum Tiba

Yesus Putera Allah datang dari Allah, sumber kebenaran. Ia datang menjelma, untuk mengejawantahkan (mewujudkan) kebenaran. Seluruh hidup dan perbuatan Yesus yang besar dan yang kecil, seluruhnya adalah kebenaran.

Yesus diutus oleh “Dia yang benar”, maka seluruh pewartaanNya adalah benar. Tetapi orang-orang Yahudi hanya mengenal Yesus dari perspektif asal usul semata. “Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya” (Yoh.7:27).

Mereka lupa bahwa Yesus ada di dunia bukan karena kehendak-Nya sendiri tetapi kehedak Dia (Bapa) yang mengutus-Nya (bdk Yoh.7:28). Yesus dituduh menghujat Allah karena menganggap Allah sebagai Bapa-Nya dan dipersalahkan karena meniadakan hari Sabat.

Bagi orang-orang Yahudi, manusia seperti ini (Yesus) harus dihabisi bahkan secara terang-terangan mengungkapkan usaha mereka. “Itu sebabnya orang-orang di Yerusalem berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? (Yoh.7:25).

Apakah Yesus takut menghadapi rencana, usaha jahat orang-orang Yahudi? Tidak!. Yesus tidak takut. Ia tetap pergi ke Yerusalem bahkan berani berkonfrontasi dengan orang-orang Yahudi. Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepadaNya.

Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? (Yoh.7:26). Keberanian Yesus berlandaskan pada pilihan dan panggilan hidup-Nya yang telah ditetapkan Allah kepada-Nya. Yesus telah siap menghadapi segala konsekuensi pada diri-Nya karena secara sadar memilih untuk menjadi Orang Benar demi keselamatan dunia.

Contemplasi:

Tidak mudah menjadi orang benar; jauh lebih mudah menjadi orang yang membenarkan diri. Menjadi orang benar berarti hidup sesuai kehendak Tuhan sedangkan membenarkan diri adalah hidup sesuai kehendak diri sendiri. Kita adalah manusia yang tidak ingin disalahkan.

Daripada disalahkan kita beralih menyalahkan lingkungan atau orang lain. Kita takut mendengar hal-hal yang berisikan kritikan terhadap diri kita. Membenarkan diri merupakan upaya untuk menangkis kritikan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 14 Maret 2024: Menjadi Saksi yang Benar

Kita adalah manusia yang sesungguhnya tidak mudah percaya pada niat baik orang. Itu sebabnya apa pun yang dikatakan orang, bila tidak berkenan di hati, dengan segera disimpulkannya sebagai niat buruk. Kita tidak percaya akan segala sesuatu yang tidak menyenangkan sampai di telinga kita.

Kita membenarkan diri dan menolak komentar orang yang tidak berkenan. Hari ini Yesus berpesan kepada kita beberapa hal. Pertama, menjadi
orang katolik untuk melanjutkan misi Yesus yakni mewartakan dan bersaksi tentang kebenaran.

Kedua, berani berkonfrontasi untuk sebuah kebenaran, dan ketiga, jangan takut menjadi orang benar tetapi takutlah menjadi orang jahat.

Doa:

Ya Allah dan Tuhanku. Curahkanlah Roh KudusMu padaku agar aku sungguh-sungguh mengenal Engkau sebagai sumber Kebenaran. Yesus PuteraMu datang untuk mewujudkan kebenaran itu dalam hidupku.

Semoga aku tidak takut menjadi orang benar, tetapi takut menjadi orang jahat. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh
Kudus...Amin.(*) 

*) RP. John Lewar SVD adalah Admonitor Biara SVD St. Josef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved