Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 13 Maret 2024, Ketulusan Hati

Membasuh kaki merupakan tradisi masyarakat Yahudi. Setiap tamu yang diundang untuk perjamuan, akan dilayani oleh tuan rumah dengan ramah.

Editor: Oby Lewanmeru
YOUTUBE
Ketulusan Hati. Renungan Harian Kristen Rabu 13 Maret 2024. 

Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. ~ayat 1

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 13 Maret 2024, Ketulusan Hati merujuk pada Kitab Yohanes 13:1-8.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Maret 2024. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Membasuh kaki merupakan tradisi masyarakat Yahudi. Setiap tamu yang diundang untuk perjamuan, akan dilayani oleh tuan rumah dengan ramah.

Salah satu bentuk keramahtamahan adalah membasuh kaki para tamu. Yang bertugas membasuh kaki para tamu adalah hamba atau budak, atau setidaktidaknya dilakukan oleh seseorang yang memiliki derajat lebih rendah dari orang yang dibasuh kakinya (bnd. 1Sam. 25:41).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 12 Maret 2024,  AKU Layak Dipercaya

Kisah tentang pembasuhan kaki ini terjadi saat Yesus dan para murid selesai merayakan perjamuan Paskah.

Ketika tidak ada seorang pun melaksanakan tugas hamba untuk membasuh kaki, Yesus berkenan mengambil alih tanggungjawab dan melakukannya.

Ia mengambil posisi seorang hamba. Itu sebabnya Simon Petrus merasa tidak layak dan menolak kakinya dibasuh oleh Yesus.

Semua tahu siapa Yesus, Guru. Ia adalah Allah yang Mahatinggi. Tetapi bagiNya, tidak ada pekerjaan yang terlalu rendah, bahkan untuk orang-orang yang memiliki jabatan sangat tinggi.

Yesus mengingatkan, jabatan yang tinggi bukan alasan untuk menolak pekerjaan-pekerjaan rendah. Kalau dunia melihat apa yang dilakukan Yesus, dunia akan bilang, “pencitraan”, purapura merendah demi simpati dan pujian.

Tetapi Yesus mengajarkan tidak ada pekerjaan yang terlalu rendah untuk dilakukan oleh siapapun. Inilah ketulusan hati seorang hamba.

LANGKAH IMAN.

Kalau mau dapat bagian di dalam Yesus, kita harus bersih dan tulus hati. Respons Simon Petrus merupakan respons yang kita semua perlukan demi mengalami pembasuhan hati agar bersih dan tulus hati.

Perasaan tidak layak menggambarkan pribadi yang tulus hati di hadapan Tuhan. Kiranya kita semua dapat mengalami anugerah pembasuhan Tuhan atas hati kita, sehingga kita mau merendah dan mau meneladani Tuhan melakukanlah pekerjaan yang rendah. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved