Artikel
Kreativitas Firman Basar Muhammad Majukan Kuliner Indonesia
Berbagai pengalaman unik mewarnai perjalanan pengembangan kulinernya selama menjadi pengajar, pebisnis dan content creator.
Artikel oleh Sophie Fatimah
POS-KUPANG.COM - Firman Muhammad Basar, seorang pegiat kuliner yang menerapkan kreativitas dalam pengembangan kuliner di Indonesia. Ia berperan dalam memberdayakan masyarakat desa, terutama di Pulau Alor, NTT.
Dengan usianya yang masih 37 tahun, Firman telah menorehkan banyak prestasi dalam bidang kuliner dan pemberdayaan masyarakat.
Berbagai pengalaman unik mewarnai perjalanan pengembangan kulinernya selama menjadi pengajar, pebisnis dan content creator.
Baca juga: Disnakertrans Gandeng BLKK Ocenia Borong Gelar Pelatihan Tata Boga dan Kuliner
Lahir pada tahun 1987, Firman tumbuh sebagai pribadi yang memiliki minat dan kreativitas tinggi pada berbagai bidang, termasuk costum making dan kuliner.
Namun, perjalanan ke dunia kuliner terjadi secara tidak terduga saat ia mencoba masuk ke Institut Pertanian Bogor (IPB) pada jurusan Manajemen Industri Makanan dan Gizi. Di sana, ia menemukan panggilan sejatinya dalam dunia kuliner.
Sebagai asisten dosen dan moderator di kantin mahasiswa, Firman mulai mengenal potensi besar dalam industri makanan. Inspirasi muncul ketika ia menciptakan "Nasi Box" yang sukses dijual dan memberinya pandangan yang lebih dalam tentang potensi bisnis kuliner.
Peran penting dalam pemberdayaan masyarakat desa
Firman tidak hanya fokus pada bisnis kuliner, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat desa. Dia dipanggil oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau Kemendesa untuk memberikan pelatihan di Pulau Alor dalam pembuatan olahan ikan.
Dengan kehadiran Firman, ibu-ibu di pulau tersebut didorong untuk mengembangkan produk ikan lokal, seperti Ikan Belo-belo.
Pulau Alor sendiri merupakan pulau yang berada di daerah di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau Alor memiliki potensi sumber daya alam dari laut yang sangat kaya.
Kekayaan laut yang dimiliki oleh Pulau Alor membuat kebanyakan dari warganya memilih untuk berprofesi sebagai nelayan.
Pulau Alor kaya akan perikanannya namun, dalam pengolahannya produk kuliner berbasis ikan pulau ini masih perlu inovasi.