Petani Alor Terseret Banjir
BPBD, Tim SAR, dan Warga Lanjutkan Pencarian Orang Hilang di Sungai Siboil Waisikia Alor
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Alor Fahmi Uba, S.E., M.A.P membenarkan pihaknya mengirimkan tim untuk ikut mencari.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Alor bersama Tim SAR Gabungan dan warga Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor melanjutkan pencarian salah seorang warga yang terseret arus akibat banjir yang terjadi pada 11 Maret 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Alor yang dihubungi POS-KUPANG.COM, Obeth Bolang, S.Sos., M.A.P mengatakan, tim BPBD berada di lokasi pencarian.
“Kami dari BPBD bersama Tim SAR Gabungan dan warga desa melakukan pencarian terhadap korban, yang dilaporkan hilang akibat terseret arus. Saat ini kami sedang berada di lokasi pencarian,” ujarnya Selasa, 12 Maret 2024.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Alor Fahmi Uba, S.E., M.A.P membenarkan pihaknya mengirimkan tim untuk ikut mencari.
“Kami sudah dapat laporan tersebut, dan ada tim yang turun ke lapangan. Terkait dengan laporan banjir rata-rata kejadiannya kemarin, secara langsung dilaporkan ke Bidang Darurat. Tetapi untuk laporan orang hilang baru 1 yang masuk dan 2 orang terseret banjir,” jelasnya.
Terkait korban yang terseret banjir, Fahmi menyampaikan dua korban tersebut sudah ditemukan.
“Dua korban yang terseret banjir sudah ditemukan, dan mendapatkan perawatan medis di RSUD Kalabahi. Keduanya dilaporkan terseret banjir, karena membersihkan saluran yang tersumbat sampah,” kata Fahmi.
Adapun warga yang dikabarkan hilang di Sungai Siboil tersebut adalah Ledrik Asamau berusia 64 tahun, beralamat di Desa Waisika RT 09/RW 07, Kecamatan Alor Timur Laut.
Dematrius Manimau, selaku keluarga korban mengatakan korban pergi ke sawah yang letaknya di seberang sungai. Korban pergi sambil mengenakan mantel dan membawa ayam.
Namun hingga sore hari korban tak kunjung pulang. Keluarga melaporkan peristiwa tersebut kepada pemerintah desa dan aparat kepolisian setempat.
“Kemarin waktu ke kebun bapak tua (Ledrik) pakai mantel sambil koko (gendong) ayam. Tadi malam waktu cari kami ketemu mantel itu ada di dekat kampung, dan ayam yang bapak tua gendong ketemu di dekat laut,” ungkap Dematrius.
Sementara itu Basarnas Maumere usai mendapat laporan tersebut, menyampaikan kepada Pos SAR Alor agar mengerahkan Tim SAR Gabungan ke lokasi kejadian.
Baca juga: Petani Alor Terseret Banjir, Keluarga Sebut Hanya Temukan Mantel dan Ayam
“Kami langsung mengerahkan Tim SAR Gabungan menuju lokasi kejadian dengan membawa Rubber Boat, serta perlengkapan SAR Air dan Mountenering. Estimasi Tim tiba pada Pukul 11.20 Wita dan akan langsung melakukan pencarian korban bersama masyarakat sekitar hingga pukul 18.00 Wita,” kata Supriyanto Ridwan selaku Kepala Basarnas Maumere.
Hingga kini pencarian masih terus dilakukan di sepanjang bantaran sungai dan lokasi tempat kejadian. (cr19)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.