Petani Alor Terseret Banjir

Tim SAR Tutup Pencarian Ledrik, Petani yang Terseret Arus di Sungai Siboil Alor

Sementara itu, Dematrius Manimau selaku keluarga korban mengatakan pihak keluarga sempat melakukan upacara adat dan doa bersama.

Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-POS SAR ALOR
Tim SAR Gabungan berpose bersama keluarga korban Ledrik Asamau yang terbawa arus sungai Siboil, Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela

POS-KUPANG.COM, KALABAHI - Tim SAR Gabungan resmi menutup pencarian terhadap petani asal Kabupaten Alor, Ledrik Asamau yang terseret arus di Sungai Siboil, Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut Kabupaten Alor pada Pukul 16.00 Wita, Senin 18 Maret 2024.

Supriyanto Ridwan, Kepala Basarnas Maumere yang selaku SMC (SAR Mission Coordinator) mengungkapkan bahwa setelah 7 hari dilakukan pencarian korban tidak ditemukan.

“Tim SAR gabungan resmi menutup pencarian terhadap Bapak Ledrik Asamau pada pencarian hari ke tujuh. Hal tersebut disetujui oleh Pihak Keluarga pada evaluasi Operasi SAR di kediaman keluarga korban, serta menyampaikan terkait UU Nomor 29 Tahun 2014 bahwa pencarian korban dilakukan paling lama 7 hari. Apabila korban ditemukan setelah penutupan, maka Operasi SAR akan dibuka Kembali,” ungkapnya.

Ridwan beserta keluarga besar Basarnas Maumere menyampaikan belasungkawa, kepada keluarga korban.

“Tim SAR gabungan telah melakukan yang terbaik dengan melaksanakan pencarian di pinggir sungai Siboil, serta penyisiran menggunakan rubber boat di perairan muara sungai. Tim SAR gabungan juga mengerahkan excavator untuk melakukan pencarian di sungai Siboil namun hasil masih nihil, hingga hari ke tujuh, Kami juga turut berduka dengan hilangnya Bapak Ledrik semoga keluarga korban diberi ketabahan,” ucapnya.

Sementara itu, Dematrius Manimau selaku keluarga korban mengatakan pihak keluarga sempat melakukan upacara adat dan doa bersama.

Dematrius juga menambahkan pada 12 Maret 2024, Ledrik genap berusia 65 tahun. Hal ini diketahui dari KTP korban yang mana korban lahir di Puiwela, pada 12 Maret 1959.  

“Kami sudah lakukan upacara adat dan doa bersama, dikatakan bahwa bapak ada di sekitar tempat ditemukan ayam. Kami sudah coba gali tumpukan pasir di sekitar lokasi itu tetapi tidak ada,” imbuhnya. 

Baca juga: Nelayan Asal Kolana Alor Hilang Dua Hari, Tim Pos SAR Alor Lakukan Pencarian

Baca juga: BREAKING NEWS : Petani di Alor Terseret Arus Sungai, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Adapun Ledrik diketahui pamit ke sawah yang berlokasi di seberang sungai Siboil pada Senin, 11 Maret 2024.

Namun hingga pukul 16.00 Wita korban belum juga kembali ke rumah. Keluarga melakukan pencarian, lalu melaporkan pemerintah desa dan aparat keamanan setempat serta Pos SAR Alor.

Saat pencarian dilakukan keluarga dan warga sekitar hanya menemukan mantel yang dikenakan korban saat pergi, dan ayam yang digendong korban ke kebun. (cr19).

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved