Berita NTT
Kepala BI NTT Dorong Masyarakat Dorong Masyarakat Gunakan Transaksi Digital
dilakukan dalam rangka untuk menstabilkan pasokan pangan maupun terkait dengan keterjangkauan harga.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mendorong masyarakat untuk menggunakan sistem transaksi digital.
Hal itu disampaikan Agus Widjajati dalam kegiatan gerakan pangan murah di Jalan Timor Raya, Alun-alun Kota Kupang, Kecamatan Pasir Panjang, Rabu 6 Maret 2024.
Dalam kegiatan gerakan pangan murah itu dilakukan juga dengan pelayanan transaksi digital dengan menggunakan qris.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Tim dari Bank Indonesia NTT tampak sibuk menawarkan dan melayani masyarakat yang hendak membeli paket hemat yang berisi satu beras beras ukuran 5 kilo gram dan minyak goreng satu liter dengan harga terjangkau Rp 60 ribu.
Baca juga: Selisih Suara Viktor Laiskodat dan Ratu Wulla di Tiga Kabupaten Dapil NTT 2
Di sisi lain, masyarakat yang hendak membeli pun tampak berbondong-bondong ikut antrean. Namun, tidak sedikit masyarakat yang ingin membeli namun terkendala tidak adanya aplikasi qris, sehingga tidak jadi membeli paket hemat itu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mengatakan,
dari kondisi itu, bisa diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan teknologi digital.
"Ini menjadi pr buat kita, khususnya Bank Indonesia dan pihak perbankan untuk mendorong masyarakat lebih mengenal lagi menggunakan transaski digital," ungkapnya.
Menurut dia, banyak masyarakat yang belum paham dan berpikir bahwa transaksi digital itu ribet, sulit dan dapat menyebabkan uang hilang. Padahal, tidaklah demikian. Masyarakat tentu sangat terbantu dengan proses yang tidak rumit dalam melakukan transaksi.
"Ini yang akan terus kita sosialisasikan kepada masyarakat agar bisa paham dan boleh menggunakan transaksi digital. Melalui kegiatan seperti ini, kita sosialisasikan agar masyarakat semakin sadar dan banyak yang memanfaatkan transaksi digital dalam pemenuhan kebutuhannya," tuturnya.
Agus menyampaikan, terkait dengan gerakan pangan murah yang dilaksanakan tersebut, dilakukan dalam rangka untuk menstabilkan pasokan pangan maupun terkait dengan keterjangkauan harga.
"Hari ini kita sesuaikan dengan kondisi inflasi. Yang mana, salah satu komoditi yang menyumbang inflasi adalah beras. Hari ini disediakan 1 ton beras," sebutnya.
Agus menyebut, kegiatan tersebut dilakukan di lima kota yang menjadi barometer inflasi yaitu Soe, Kota Kupang, Waingapu, Bajawa dan Maumere.
"Kita ingin melakukan ini tidak satu kali tetapi bertahap di beberapa titik. Saat car free day juga kita buatkan sehingga penyebaran terjadi di beberapa titik," pungkasnya. (cr20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.