Berita NTT
Dikbud NTT Siap Bantu Usulan Pahlawan Nasional Asal Lembata Anton Tifaona
menolak sogokan itu dengan memberikan pilihan menembak mati pemberi uang itu atau tidak melakukan sogokan.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTT menyatakan kesiapannya untuk membantu proses usulan pahlawan nasional Brigjen Pol Drs Anton Enga Tifaona.
Kepala Dinas Dikbud NTT Linus Lusi, Rabu, 6 Maret 2024 menyebut, almarhum Anton Tifaona layak diusulkan sebagai pahlawan nasional. Linus Lusi melihat kajian kelengkapan dari rekam jejak Anton Tifaona menjadi kekuatan dalam penetapan itu.
"Catatan terurai jelas dalam dokumen usulan sehingga tim penetapan dengan dukungan data tak perlu ragu. Kami Dinas P dan K mendukung dengan lakukan kajian kejuangan dari bapak Anton Enga Tifaona, juga bahan- bahan kajian nanti sebagai referensi dalam muatan lokal," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial NTT Yos Rasi mengatakan, usulan itu bisa dilakukan oleh kelompok atau perorangan. Tahapannya melalui pemerintah kabupaten setempat. Almarhum Anton Tifaona, kata dia, sudah melakukan tahapan di daerah dan dilanjutkan ke provinsi.
Baca juga: Wisata NTT , Puncak Wolobobo Bajawa Flores yang Mempesona, Sensasi Berada di Atas Awan
Ia menyebut, di kabupaten Lembata memang sudah ada rapat bersama tim peneliti dan pengkaji gelar daerah (TPG2D) tingkat kabupaten dan diberi rekomendasi oleh Bupati atau kepala daerah setempat.
Setelah rapat TPG2D di provinsi, maka dilakukan pengajuan ke gubernur. Dari gubernur, dilanjutkan melalui rekomendasi ke Kementerian Sosial dan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh tim pengkaji nasional sebelum diserahkan ke Presiden untuk ditetapkan.
"Selama dalam perjalanan sebagai polisi aktif, cukup banyak hal yang ditorehkan beliau. Ambil contoh, beliau punya konsep adalah, menggunakan helm," ujarnya.
Yos Rasi bercerita lagi tentang penggunaan setir mobil di posisi kanan. Anton Tifaona saat bertugas di Timor Timur, mencetuskan itu, yang saat itu sebagai Kapolres setempat. Dia mengaku, konsep itu memang hingga kini masih ada.
Usulan lain yang disampaikan Anton Tifaona adalah mengenai pemisahan TNI dan Polri. Anton Tifaona, kata dia, mengusulkan ke Presiden Megawati Soekarnoputri agar dua alat negara itu dipisahkan. Yos Rasi menyebut, catatan mengenai usulan itu hingga kini masih ada.
Karya-karya Anton Tifaona, hingga kini juga sejauh ini terus ada. Bahkan, intervensi kemiskinan lewat bantuan sosial adalah buah dari pemikiran almarhum ke pemimpin negara saat itu.
Di sisi lain, integritas Anton Tifaona juga sudah teruji. Ceritanya, Anton Tifaona pernah ditawari uang agar tidak melanjutkan sebuah kasus ke tingkat lebih tinggi. Anton Tifaona, menolak sogokan itu dengan memberikan pilihan menembak mati pemberi uang itu atau tidak melakukan sogokan.
"Artinya ini sesuatu yang luar biasa. Di zaman itu dengan aturan yang sangat longgar, tapi beliau mampu menjaga integritas diri dengan tidak menerima suap. Itu contoh, dan menjadi panutan," kata Yos Rasi.
Ia mengatakan, untuk mendukung agenda pengusulan itu, dirinya berharap agar monumental Anton Tifaona tidak hanya berada di Lembata tapi juga tersebar di wilayah NTT.
Tujuannya, kata dia, agar masyarakat NTT terus mengenal dan melihat segala kiprah almarhum, lewat monumental seperti patung ataupun nama jalan dan lainnya. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.