Berita NTT
BI NTT Dorong 4 UMKM NTT ke Level Nasional Pada Kurasi Road to Bali Jagaditha
Kegiatan kurasi UMKM road to Bali Jagadhita itu telah berlangsung sejak 4 Maret 2024 kemarin. Kegiatan tersebut berlangsung di BI Bali.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Provinsi NTT terus berupaya mendukung pelaku UMKM dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Salah satu bentuk dukungan BI NTT itu adalah dengan mendorong empat pelaku UMKM NTT ke level nasional pada kurasi UMKM road to Bali Jaga.
Kegiatan kurasi UMKM road to Bali Jagadhita itu telah berlangsung sejak 4 Maret 2024 kemarin. Kegiatan tersebut berlangsung di BI Bali.
"BI NTT memfasilitasi empat UMKM pada kurasi UMKM Road to Bali Jagadhita," kata Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo Widjajati, Kamis 7 Maret 2024.
Dijelaskan, kurasi UMKM Road to Bali Jagaditha bekerja sama dengan kurator nasional diantaranya adalah chef Ida Bgs Gde Desimarta untuk sektor food dan designer Ali Charisma untuk sektor fashion.
Baca juga: Bank Indonesia NTT Bawa 5 UMKM Ikut seleksi Industri Kreatif Syariah Indonesia 2024 di Makassar
"Selain kurasi, terdapat workshop untuk UMKM sektor fashion," bebernya.
Pada acara tersebut, kata dia BI NTT mengirim 4 UMKM, yaitu 2 UMKM dari sektor food yaitu MoriGe dan Hasrinda, serta 2 UMKM sektor fashion yaitu Tenun Sawonga Ende dan Tiell Ethnic
"Kegiata n kurasi itu berjalan lancar dengan beberapa masukan dari kurator untuk pengembangan UMKM," ungkapnya.
Untuk itu, diharapkan UMKM food dapat meningkatkan penggunaan bahan baku untuk menekan angka stunting dan mempertahankan kualitas cita rasa yang konsisten disetiap produk. Sedangkan UMKM fashion diharapkan dapat menerapkan sustainable fashion serta mengembangkan skill sebagai fashion designer.
"4 UMKM yang dikirimkan BI NTT dinyatakan lolos kurasi dan akan diikutsertakan pada Event Bali Jagadhita pada Bulan Juni 2024," ujarnya.
Outcome lain dari proses kurasi tersebut adalah Tenun Sawonga Ende dan Tiell Ethnic diminta untuk melakukan Business Matching Penjualan agar tercipta ekosistem produk ready to wear yang lebih besar dan kompetitif di pasar regional dan nasional. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.