Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 7 Maret 2024 Berjudul, Ia Melawan Aku
Inti dari sebuah perlawanan adalah ketidaksesuaian antara satu ide dengan ide lainya dengan tujuan untuk memenangkan ide masing-masing.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Ia Melawan Aku.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Kamis Prapaskah III merujuk pada Bacaan I: Ul. 4: 1.5-9, Injil : Mat. 5: 17-19
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam kehidupan harian kita, akan muncul juga orang yang baik juga yang jahat. Ada yang sejalan dengan kita tetapi pasti selalu saja ada yang akan melawan atau bahkan menolak kita.
Tindakan melawan berarti ada usaha untuk memecah belah orang lain entah alasan apapun. Karena tujuan orang melawan adalah untuk menjatuhkan atau bisa membunuh atau juga supaya dia bukan masuk dalam kelompok kita maka kita harus melawan.
Inti dari sebuah perlawanan adalah ketidaksesuaian antara satu ide dengan ide lainya dengan tujuan untuk memenangkan ide masing-masing.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Kembali lagi hari ini kita disegarkan dengan firman Tuhan yang kita renungkan dan refleksikan untuk hidup kita. Dari bacaan pertama, Musa sebagai utusan Tuhan sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik untuk menyampaikan semua ketetapan dan hukum kepada umat Israel seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya.
Mereka juga telah membuat perjanjian dengan Allah tetapi yang terjadi adalah bangsa itu menjadi tegar tengkuk dan melawan Allah.
Mereka tidak mengindahkan dan tidak mendengarkan suara Tuhan walaupun Tuhan dan NabiNya sudah menyerukannya kepada mereka lalu mereka berpindah kepada allah-allah lain untuk mereka sembah yang ternyata adalah hasil karya setan atau si jahat yang membuat mereka menjauh dengan Allah dan bersekutu dengan setan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 6 Maret 2024 "Lakukanlah dengan Setia"
Dan hal inilah yang diangkat oleh Yesus dalam pengajaranNya kepada orang-orang yang mendengarkannya saat itu ketika Yesus mengusir setan dari seorang yang membisukan.
Ketika Yesus dapat menyembuhkan orang bisu itu maka ada reaksi negatif dari orang-orang menyaksikan itu: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.
Ada juga yang meminta tanda dari surga untuk mencobai Yesus.” Yesus mendengarkan semua ocehan mereka dan mengetahui maksud mereka maka Yesus menjawab mereka: “Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Merekalah yang akan menjadi hakimmu!
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Yesus sudah secara tegas memberikan batasan yang jelas tentang apa yang telah Dia lakukan dalam penyembuhan itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.