Timor Leste
Inggris Akan Buka Kembali Misi Diplomatik di Timor Leste
Menteri Indo-Pasifik, Anne-Marie Trevelyan, mengunjungi Asia Tenggara pada 29 Februari-4 Maret dengan fokus pada keamanan maritim.
POS-KUPANG.COM - Inggris berencana membuka kembali misi diplomatiknya di Timor Leste yang sempat ditutup dalam beberapa tahun terakhir.
"Hari ini saya mengumumkan niat Inggris untuk membuka kembali misi diplomatik permanen di Timor Leste. Tinjauan Terpadu Inggris berkomitmen untuk memelihara jaringan diplomatik global, landasan kemitraan yang bermanfaat bagi kita semua," cuit Menteri Indo-Pasifik Inggris Anne-Marie Trevelyan di X (twitter), Jumat 1 Maret 2024.
Melalui cuitannya itu, Anne-Marie Trevelyan juga memajang fotonya dirinya disambut Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao di Dili.
Kunjungan Anne-Marie Trevelyan dilakukan setelah mengunjungi Indonesia, sebagai bagian dari komitmen Inggris terhadap keamanan maritim dan memperkuat jaringan diplomatik global Inggris.
Dia memaparkan bagaimana Inggris mengatasi ancaman global terhadap keamanan maritim dalam pidato utamanya yang direkam sebelumnya pada Simposium Keamanan Maritim Regional di Bali, yang didanai Inggris untuk meningkatkan kolaborasi penting antara negara-negara maritim di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Menteri Trevelyan mengunjungi Indonesia pada tanggal 28-29 Februari, yang merupakan kunjungan menteri Inggris ketiga dalam dua belas bulan saat kedua negara merayakan ulang tahun hubungan diplomatik mereka yang ke-75.
Setelah kunjungannya ke Indonesia, Menteri melakukan perjalanan ke Timor Leste pada tanggal 1 Maret, di mana ia bersama Perdana Menteri Xanana Gusmao mengumumkan niat Inggris untuk membuka kembali misi diplomatik permanen di Dili, ibu kota Timor Leste.
Keputusan ini didasarkan pada komitmen Inggris untuk mendukung pembangunan Timor Leste, termasuk dukungan publik Inggris terhadap aksesi Timor Leste ke Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Menteri Inggris untuk Indo Pasifik Anne-Marie Trevelyan mengatakan, "Inggris berkomitmen untuk membangun kemitraan jangka panjang yang lebih kuat di Indo-Pasifik untuk mendukung keamanan maritim dan ekonomi, dengan menggunakan jaringan diplomatik global kami untuk mendukung hubungan ini.
"Dengan berbagi keahlian, meningkatkan ketahanan maritim, dan berupaya memperluas kehadiran diplomatik kami di Timor Leste, Inggris berupaya menjaga keamanan dan kemakmuran global dalam jangka panjang."
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, mengatakan, "Saat kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia, kami tetap berkomitmen untuk memperkuat kemitraan kami dengan Indonesia untuk mendukung keamanan maritim dan regional."
"Saya pertama kali mendirikan Misi Inggris untuk Pemerintahan Transisi PBB di Timor Timur dua puluh empat tahun yang lalu, dan saya bangga bahwa Inggris kini akan membuka kembali kehadiran permanennya di Timor Leste. Inggris telah menjadi rumah bagi diaspora luar negeri Timor Leste terbesar, dan negara kami telah lama berteman. Kami akan mendukung Timor Leste untuk terus berkembang menjadi negara yang stabil dan sejahtera."
Baca juga: Timor Leste Resmi Jadi Anggota WTO, Amerika Serikat Beri Dukungan dan Pujian
Simposium Keamanan Maritim Regional Bali adalah acara selama seminggu (26 Februari-1 Maret 2024) yang diselenggarakan dan didanai oleh pemerintah Inggris.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi di berbagai bidang, mulai dari hukum maritim (UNCLOS), kesadaran domain maritim, keamanan pelabuhan, ASEAN Maritime Outlook, hingga penangkapan ikan ilegal yang tidak dilaporkan dan tidak diatur serta keamanan iklim.
Simposium ini menghadirkan peserta dari pemerintah ASEAN, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Simposium ini juga diikuti oleh pengamat dari berbagai negara antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan Perancis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.