Indonesia Perlu Impor 2,5 Juta Ekor Sapi Perah untuk Program Susu Gratis
Jika pemerintah ingin memenuhi kebutuhan nasional, diperlukan meningkatkan empat kali lipat dari 400 ribu ke 1,2 juta ekor sapi perah.
Di samping itu, ia juga menilai jika semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka ruang pemerintah untuk menambah utang akan semakin besar. Namun, meskipun persentase utang pemerintah bertambah, kecil kemungkinan lembaga rating akan menurunkan peringkat utang pemerintah Indonesia.
Selain itu, meski pertumbuhan utang pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi, Indonesia pun masih dianggap aman oleh lembaga pemeringkat.
Faktornya karena persentase rasio utang terhadap PDB masih dianggap aman, jauh di bawah negara-negara besar lainnya, dan pertumbuhan ekonomi masih dianggap relatif baik.
“Jadi penilaian lembaga rating nantinya akan sangat tergantung kepada raihan PDB nanti. Jika pertambahan utang ternyata menghasilkan pertumbuhan ekonomi 5 hingga 6 persen dan defisit anggaran masih berada di rentang 3 persen APBN, maka peringkat utang masih akan aman di mata lembaga pemeringkat,” ungkapnya.
Selama program makan siang gratis tidak berdampak pada defisit anggaran meningkat di atas 3 persen dari PDB, dan pertumbuhan ekonomi masih bisa diraih di kisaran 5 persen, maka program ini tidak akan mengganggu peringkat utang Indonesia. (*)
Tujuan Indonesia Datangkan 1.213 Sapi Perah Bunting dari Australia |
![]() |
---|
Cak Lontong Sebut Praktik Politik di Indonesia Tidak Profesional |
![]() |
---|
Program CSR PT. KSEI dan YFMG Bagikan Susu Gratis Buat Anak dan Bumil di Kefamenanu, TTU |
![]() |
---|
Indonesia Akan Impor 200 Ribu Sapi Perah untuk Program Makan Gratis |
![]() |
---|
Esthon Foenay Pacu Spirit Kader Gerindra NTT: Ke Depan Kita Harus Lebih Sukses Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.