Indonesia Perlu Impor 2,5 Juta Ekor Sapi Perah untuk Program Susu Gratis

Jika pemerintah ingin memenuhi kebutuhan nasional, diperlukan meningkatkan empat kali lipat dari 400 ribu ke 1,2 juta ekor sapi perah.

Editor: Dion DB Putra
DOK TRIBUN KALTENG
Proses pemerahan susu sapi di Desa Suku Jaya, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Indonesia perlu impor 2,5 juta ekor sapi perah untuk Program Susu Gratis. 

Di samping itu, ia juga menilai jika semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka ruang pemerintah untuk menambah utang akan semakin besar. Namun, meskipun persentase utang pemerintah bertambah, kecil kemungkinan lembaga rating akan menurunkan peringkat utang pemerintah Indonesia.

Selain itu, meski pertumbuhan utang pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi, Indonesia pun masih dianggap aman oleh lembaga pemeringkat.

Faktornya karena persentase rasio utang terhadap PDB masih dianggap aman, jauh di bawah negara-negara besar lainnya, dan pertumbuhan ekonomi masih dianggap relatif baik.

“Jadi penilaian lembaga rating nantinya akan sangat tergantung kepada raihan PDB nanti. Jika pertambahan utang ternyata menghasilkan pertumbuhan ekonomi 5 hingga 6 persen dan defisit anggaran masih berada di rentang 3 persen APBN, maka peringkat utang masih akan aman di mata lembaga pemeringkat,” ungkapnya.

Selama program makan siang gratis tidak berdampak pada defisit anggaran meningkat di atas 3 persen dari PDB, dan pertumbuhan ekonomi masih bisa diraih di kisaran 5 persen, maka program ini tidak akan mengganggu peringkat utang Indonesia. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved