Warga Flores Timur Dirugikan Karena Nama Masuk Anggota Parpol Tanpa Izin

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Warga di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), merasa dirugikan karena namanya asal dicatut sebagai anggota partai politik tanpa diberitahu terlebih dahulu.

Pencatutan nama tanpa izin itu diduga untuk kepentingan partai politik demi memenuhi syarat keanggotaan peserta Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

Banyak warga mengaku heran setelah tahu nama mereka tertera dalam aplikasi Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).

Selasa, 27 Februari 2024, dua warga bernama Agnes Somi Kabelen (23) dan Paulina Wata Kabelen (25) mendatangi Kantor KPU Flores Timur untuk menonaktifkan nama mereka dari keanggotaan partai.

Baca juga: Temukan Dua Pelanggaran, PKB Flores Timur Tuntut Pemungutan Suara Ulang

Dua perempuan asal Desa Watotika Ile Wolo dan Lewokluok di Kecamatan Demon Pagong, Flores Timur itu kesulitan melamar pekerjaan karena NIK terdaftar sebagai anggota Partai Keadilan dan Pesatuan (PKPI).

"Kami tidak tahu sama sekali. Kami dua baru tahu saat daftar sebagai anggota KPPS," kata Agnes kepada wartawan di Kantor KPU Flores Timur.

Menurutnya sebelum ke Kantor KPU Flores Timur, dia dan Paulina mencari Sekretariat PKPI, namun keberadaan partai yang menurut catatan dideklarasi pada tahun 1999 itu tidak bisa ditemukan.

Keduanya sempat salah masuk ke Sekretariat Partai Keadilan Bangsa (PKB). Menurut Agnes dan Paulina, kader PKB menyebut jika PKPI sudah tidak ada lagi.

"Kami cari sekretnya tapi salah masuk ke PKB. Tapi mereka beritahu kalau partai (PKPI) sudah tidak ada lagi," ungkapnya.

Kedatangan Agnes dan Paulina dilayani salah satu petugas di KPU Flores Timur. Sementara Ketua KPU Flores Timur, Antonius Djentera Betan dan sejumlah staf sedang mengikuti kegiatan di Biara PRR Lebao, Larantuka.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS