Pilpres 2024

TERUNGKAP! Mayoritas Warga Etnis Jawa Pilih Prabowo-Gibran, NU juga Ikut Berperan

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas warga etnis Jawa lebih memilih pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
PILIH PRABOWO-GIBRAN – Mayoritas warga etnis Jawa ternyata lebih memilih pasangan Prabowo-Gibran para Pilpres 2024 lalu. Ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. 

POS-KUPANG.COM – Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas warga etnis Jawa lebih memilih pasangan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Kecenderungan itulah yang membuahkan pasangan ini berpeluang besar memenangkan Pilpres 2024 hanya dalam sekali putaran.

"Jadi, hasil surveinya sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau populasi pemilih etnis Jawa sebesar 43,2 persen yang hadir di TPS, kemudian etnis Sunda 17,1 persen dan etnis-etnis nasional lainnya," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan rilis Exit Poll Pilpres 2024: Basis Demografi dan Perilaku Pemilih yang ditanyakan virtual, Rabu, 21 Februari 2024.

Lanjutnya bahwa hal ini menarik karena etnis Jawa yang hadir di TPS 43,2 % padahal data Badan Pusat Statistik (BPS) etnis Jawa itu sekitar 43 % .

"Jadi orang Jawa cenderung menggunakan hak pilihnya termasuk etnis Sunda dan yang lainnya. Di sini intinya kira-kira, etnis Jawa yang notabenenya adalah pro Prabowo-Gibran berdasarkan survei sebelum pemilu cenderung menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos Prabowo-Gibran," kata Burhanuddin.

Exit poll dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan. Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden diwawancara.Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8 % pada tingkat kepercayaan 95 % .

Exit poll sendiri adalah metode mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Umumnya, pertanyaan yang diajukan cenderung tidak terlalu banyak. Namun, ada salah satu informasi yang digali dalam exit poll. Informasi tersebut adalah alasan memilih sehingga distribusi suara pemilih dapat diketahui lebih dalam.

Warga NU Sangat Berperan

Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, selain faktor pemilih muda yang berpartisipasi dengan datang ke TPS, kemenangan telak Prabowo-Gibran juga dipengaruhi dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam temuan Indikator, sebanyak 59 persen warga NU memilih pasangan Prabowo-Gibran pada 14 Februari kemarin. Bahkan, berdasarkan hasil pre-election, pasangan 02 mendapat dukungan besar.

“Ini mengapa elektabilitas Pak Prabowo lebih besar dari upper estimate,” jelas Burhanuddin.

Baca juga: Jauh Selisih Suara Paslon Prabowo-Gibran dan Anies – Muhaimin, Jumlahnya Tembus 36 Juta Lebih

Baca juga: Presiden Jokowi Satukan AHY dan Moeldoko di Kabinet, Benarkah Konflik Itu Kini Berakhir?

Baca juga: SAH! AHY Masuk Kabinet Presiden Jokowi, Syarief Hasan: Sesuatu yang Baik Itu Diaminkan

Exit poll dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan. Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden kemudian diwawancara.

Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8 % pada tingkat kepercayaan 95 % . (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved