Pilpres 2024
Sekjen PDIP Tak Terpancing Langkah Surya Paloh, Kini Fokus Bongkar Kecurangan Pilpres 2024
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sama sekali tak terpancing dengan langkah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang bertemu Presiden Jokowi.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sama sekali tak terpancing dengan langkah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang secara mengejutkan menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Minggu 18 Februari 2024 malam.
Dia mengatakan bahwa saat ini PDIP masih fokus pada upaya membongkar tindakan kecurangan yang terjadi dalam Pemilu 2024. Makanya, Ia tidak mempersoalkan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh itu.
Pemilu 2024 ini, katanya, penuh dengan kecurangan. Makanya, ketika masalah itu membelenggu demokrasi di Indonesia lalu tetiba ada pertemuan politik, maka hal itu semakin memperkuat kebenaran bahwa ada kecurangan saat Pemilu 2024.
Bahkan, lanjut Hasto, pertemuan itu mengindikasikan adanya kebenaran tentang praktik kecurangan pada Pemilu 2024 yang bersamaan dengan Pilpres 2024 itu.
"Kami fokus menyelesaikan masalah Pemilu 2024. Dan, sikap politik terkait posisi PDI Perjuangan saat ini, adalah tetap bersama PPP, Perindo, Hanura mengawal proses demokrasi demi kualitas demokrasi Indonesia,” ujarnya.
Hasto kristiyanto mengatakan hal tersebut ketika ditemui awak media di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat sebagaimana dilansir Pos-Kupang dari Tribunnews.Com, Selasa 20 Februari 2024.
Menurutnya dari pertemuan itu terbaca jelas bahwa dugaan kecurangan pemilu semakin jelas. Sebab, menurut Hasto, proses rekapitulasi suara Pemilu 2024 belum usai, tetapi pertemuan politik antara Kepala Negara dan ketua umum partai sudah dilakukan.
"Ya ini sekali lagi proses kami kan sedang mengawal, ini pemilu belum selesai, sehingga upaya-upaya konsolidasi yang justru dilakukan ketika pemilu belum selesai, ini memperkuat kecurigaan bahwa ada persoalan terkait dengan pemilu itu," ujar Hasto.
"Kalau sudah aman-aman yakin dukungan rakyat seperti itu, ngapain harus dilakukan suatu langkah langkah seperti itu," ucap dia dikutip dari Kompas.com.
Diberitakan sebelumnya, Surya Paloh bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu malam.
Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan, keduanya makan malam bersama atas undangan Jokowi.
Ia menampik pernyataan Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana yang menyatakan pertemuan itu merupakan permintaan Surya Paloh.
“Hal ini sekaligus meluruskan informasi bahwa Surya Paloh meminta waktu bertemu dengan Presiden Jokowi. Yang terjadi Presiden yang mengundang Pak Ketua Umum,” ucap Hermawi dalam keterangannya, Senin 19 Februari 2024.
Sikap PKS
Hal serupa disampaikan oleh PKS. Seperti diketahui PKS bersama Nasdem dan PKB mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Namun saat Surya Paloh bertemu Presiden, Ketua Umum Nasdem itu tidak berkoordinasi dengan PKS maupun PKB.
Juru Bicara PKS M Kholid menyebut pihaknya menghormati langkah Surya Paloh yang mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
PKS pun enggan turut campur lebih jauh soal pertemuan itu karena saat ini ingin fokus lebih dulu mengamankan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
“Kami sedang terus pantau dan kawal suara. Saksi-saksi kami sedang bekerja dan berjuang di lapangan memastikan perhitungan berjalan jujur dan adil,” ujar Kholid dihubungi awak media, Senin 19 Februari 2024.
“Terkait apakah (Surya) sudah ada komunikasi (dengan Ketua Umum PKS)) atau belum saya belum dapat informasinya.
Kalau pun belum ada komunikasi saya kira tidak masalah. Itu hak Nasdem yang kita hargai,” papar dia.
Pada kesempatan yang sama Kholid juga menekankan bahwa PKS belum ingin membicarakan soal posisi politiknya pada pemerintahan 2024-2029.
Pembicaraan itu, lanjut dia, baru akan dilakukan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelesaikan proses penghitungan suara.
“Musyawarah majelis syuro yang akan menentukan apakah PKS akan koalisi atau oposisi, dan itu semua akan diputuskan ketika semua proses perhitungan resmi oleh KPU,” sebut dia.
Terakhir, Kholid meminta publik tak buru-buru mendesak PKS untuk menentukan sikap.
Saat ini, PKS ingin memastikan lebih dulu berapa jumlah kursi parlemen yang didapatkan.
“Jadi sekali lagi, jangan buru-buru, ojo kesusu, perjuangan kami mengawal suara rakyat belum tuntas,” imbuh dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan Surya tak berkoordinasi dengan ketua umum parpol Koalisi Perubahan terkait pertemuan dengan Jokowi.
Sementara, Jokowi sendiri menganggap bahwa pertemuannya dengan Surya penting untuk dunia politik Tanah Air.
Tapi, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyatakan bahwa pertemuan itu tidak terkait dengan langkah politik Nasdem pada pemerintahan 2024-2029.
Surya Paloh Paham Etika
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, pertemuan Surya dengan Presiden malam tidak terkait dengan langkah politik Nasdem pada pemerintahan berikutnya.
Dia menduga, pertemuan itu masih terkait dengan peta politik saat ini di mana Nasdem merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
“Pak Surya sangat paham etika lah, bahwa hari ini proses KPU belum selesai, sehingga tidak mungkin akan melakukan pembicaraan-pembicaraan yang kemudian melanggar komitmen demokrasi sendiri
. Jadi, saya meyakini betul bahwa pembicaraan tadi itu hanya sebatas pada pemerintahan 2019-2024,” ujar Ali pada Kompas.com, Senin 19 Februari 2024.
“Bicara tentang pemerintahan 2024, saya pikir Pak Surya mestinya bukan ketemu Pak Jokowi, tapi ketemu Pak Prabowo,” sambung dia.
Meski begitu, Ali mengklaim belum ada komunikasi antara Partai Gerindra dan Nasdem untuk membahas konstelasi politik ke depan.
Ali menuturkan, Surya tak ingin dianggap meninggalkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menyelesaikan penghitungan suara.
Baca juga: Gibran Ingin Temui Anies dan Ganjar Pasca Sang Ayah Menjamu Surya Paloh di Istana Negara
Baca juga: Mohamad Guntur Romli: Pemilu 2024 Paling Buruk dalam Sejarah Panjang Indonesia
Baca juga: Prabowo-Gibran Tunjuk Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketua Tim Pembela Hadapi Gugatan Pilpres 224
"Putusan KPU kan belum selesai, kalau kemudian nanti bertemu sebelum putusan KPU pihak pendukung Anies akan mengatakan Nasdem meninggalkan Anies.
Enggak elok, enggak etis, enggak pantas, bukan teladan menurut saya,” sebut dia. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Sekjen PDIP
Hasto Kristiyanto
Ketua Umum Partai NasDem
Surya Paloh
Istana Negara
Pemilu 2024
Presiden Jokowi
Pilpres 2024
Sekjen Partai NasDem
Hermawi Taslim
Karier Gibran Makin Moncer, Dulu Pengusaha Lalu Jadi Wali Kota Solo, Kini Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Tim Ahli Prabowo - Gibran Hitung Anggaran Riil Program Makan Siang Gratis 2024-2029 |
![]() |
---|
Prabowo Subianto: Sekarang Saya Sedang Dilatih, Selalu Duduk di Samping Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Sekjen Golkar Benarkan Gibran Mundur: Ini Demi Persiapan Pelantikan Presiden – Wakil Presiden |
![]() |
---|
Mundur Demi Persiapan Jadi Wapres, Kini Teguh Prakosa Pimpin Kota Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.