Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 18 Februari 2024, "Allah itu Setia dan Panjang Sabar"

Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh setelah Nuh diselamatkan dari air bah dan keturunannya serta dengan segala makluk hidup

Editor: Eflin Rote
YOUTUBE
Renungan harian katolik Minggu 18 Februari 2024 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 18 Februari 2024 ditulis oleh RP Markus Tulu SVD.

Hari ini memasuki Minggu Prapaskah Pertama. Renungan ini berjudul "Allah itu Setia dan Panjang Sabar".

bacaan injil hari ini diambil dari Injil Markus 1:12-15. Berikut isi renungannya.

Selamat Hari Minggu Prapaskah I Bagi Kita Semua. Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh setelah Nuh diselamatkan dari air bah dan keturunannya serta dengan segala makluk hidup yang ada lainnya yakni, "Sejak kini, segala yang hidup tak akan dilenyapkan oleh air bah dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi".

Hal ini berarti Allah mau mengingatkan kita semua yang hidup di masa sesudah air bah tentang kasih-Nya yang sabar dan yang meminta kita untuk hidup dengan benar sesuai dengan ajaran iman dan moral kekristenan.

Bahwa kadang dan bahkan sering kita mungkin menjadi tidak setia menghayati perjanjian tersebut maka Allah tetap mengharapkan dari kita melihat pesan air bah itu sebagai lambang pembaptisan yang kini menyelamatkan kita.

Bahwa air bah lambang pembaptisan itu tidak sekadar membersihkan kenajisan jasmani melainkan memohonkan hati nurani yang baik, yang murni kepada Allah berkat kebangkitan Kristus.

Bahwa dengan menenggelamkan ke dalam air pembaptisan itu berarti kita turut mati bersama Kristus dan dengan diangkat dari dalam air pembaptisan itu berarti kita turut bangkit bersama Kristus. Dengan itu berarti kita telah mati terhadap dosa dan hidup oleh iman akan kasih Kristus.

Akan tetapi meskipun kita sudah dibaptis tapi kita tidak menjadi bebas dari ujian, cobaan dan godaan setan. Seperti Yesus yang selama empat puluh hari di padang gurun dicobai oleh iblis, kita para pengikut-Nya pun pasti mengalami yang sama.

Sekurang-kurangnya bagi kita yang sedang berada di masa prapaskah atau masa retret agung selama empat puluh hari ini.

Apakah hidup kita sungguh dengan hati murni karena dipimpin oleh Roh dan kebenaran sehingga kita bertahan setia dalam iman, atau kita hidup dengan hati yang sarat dusta dan tamak sehingga begitu mudah menutup mata batin dan terjerumus ke dalam dosa?

Jika ternyata kondisi hidup kita demikian, baiklah kalau kita mau bertobat. Allah itu setia dan panjang sabar. "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Inilah jalan menuju keselamatan yang Allah janjikan itu. Kej. 9:8-15; 1Ptr. 3:18-22; Mrk. 1:12-15. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved