Pilpres 2024

M Qodari: Prabowo-Gibran Jadi Pemenang, Tapi PDIP Paling Moncer di Pemilu 2024

Berdasarkan hasil hitung cepat perolehan suara sementara hasil Pilpres 2024, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka menjadi pemenang.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
PALING MONCER – Meski Prabowo-Gibran berpeluang menang satu putaran di Pilpres 2024, tapi dalam Pemilu 2024, PDI Perjuangan justeru lebih moncer. Perolehan suaranya lebih tinggi dari partai yang lain. 

POS-KUPANG.COM – Berdasarkan hasil hitung cepat perolehan suara sementara hasil Pilpres 2024, pasangan Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka menjadi pemenang dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.

Akan tetapi, dari perolehan suara partai politik, PDIP paling moncer di Pemilu 2024. Partai Banteng Moncong Putih ini lebih unggul dari partai politik yang lainnya.

Untuk sementara, parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut paling banyak suaranya dibandingkan dengan partai-partai politik yang lain.

Untuk diketahui, hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 oleh beberapa lembaga survey, kini hampir selesai. Hasilnya, Prabowo-Gibran unggul dari dua kandidat lainnya, yakni Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Terhadap fakta itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari angkat bicara. Dia mengatakan, berdasarkan hasil quick count, Pemilu 2024 berpotensi melahirkan format pemerintahan yang seimbang, terutama dalam komposisi kekuasaan eksekutif dan legislative.

Meski sifatnya masih sementara, M Qodari memprediksi, PDI Perjuangan akan keluar sebagai pemenang di Pemilu 2024 dan menjadi penguasa di parlemen. Dengan demikian, kekuatan komposisi politik di Indonesia ke depan akan sangat ideal.

"Menurut saya, komposisinya sudah sangat-sangat ideal, pertama presiden dari Gerindra kemudian pemenang legislatif itu kemungkinan PDI Perjuangan, walaupun masih menunggu penghitungan kursi karena selisih PDI dan Golkar tidak terlalu jauh," kata Qodari, dalam keterangannya, Jumat 16 Februari 2024.

Qodari mengatakan, dengan dinamika hasil Pemilu 2024 ini, ia menyebut kondisi politik Indonesia telah mengalami ‘divided government’ atau legislatif dan eksekutif yang dikuasai oleh partai yang berbeda.

Qodari menilai, dengan konstelasi politik seperti ini, maka kontrol politik atas pemerintah akan semakin kuat.

“Jadi dalam divided government kontrol politik berpotensi menjadi lebih kuat karena pemenang eksekutif dan legislatif itu berbeda," ujar dia.

 “Jadi, ini peluangnya bisa presiden dari Gerindra, ketua DPR RI dari PDI Perjuangan, dugaan saya adalah Mbak Puan Maharani lagi atau bisa juga ketua DPR adalah Golkar misalnya Airlangga Hartarto,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Qodari menjelaskan perbedaan pucuk kekuasaan antara eksekutif dan legislatif akan menciptakan pemerintahan demokratis yang ideal. 

Sebab, akan terjadi pemerintahan yang dapat saling kontrol dan terjadi keseimbangan kekuasaan.  

“Jadi, menurut saya ini komposisi yang ideal karena akan terjadi mekanisme check and balance karena eksekutif dan legislatif dimenangkan atau dikepalai oleh partai yang berbeda,” kata dia.

“Tentu saja variabel yang berikutnya tergantung apakah PDI Perjuangan atau Golkar nanti akan masuk pemerintahan atau tidak. Kalau Golkar dugaan saya pasti masuk koalisi pemerintahan, jadi Golkar misalnya jadi ketua DPR tetapi juga punya menteri di kabinet,” imbuhnya.

Sedangkan, lanjut Qodari, jika PDIP yang menjadi ketua DPR lagi diperkirakan akan sepenuhnya menjadi oposisi. 

Hal itu tercermin dari sikap Ketua Umum PDIP Megawati yang kecenderungannya tidak akan berkompromi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Tetapi di dalam kasus PDI Perjuangan, boleh jadi ini oposisi murni dalam pengertian ketua DPR dari PDIP yaitu Mbak Puan dan PDIP tidak punya kursi di kementerian. Sementara kalau melihat kecenderungan Ibu Megawati yang bisa dan lama di oposisi boleh jadi akan mengulangi peristiwa 2004 sampai dengan 2014 di mana Bu Mega memutuskan PDIP untuk berada di luar pemerintahan,” tandas Qodari.

Untuk diketahui, ada tiga paslon capres - cawapres yang berkontestasi di pilpres 2024.

Pasangan pertama Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, yang diusung oleh Partai NasDem, PKS dan PKB.

Pasangan kedua yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima, dan PSI.

Pasangan ketiga yakni Ganjar Pranowo - Mahfud MD diusung oleh PDIP, PPP, Hanura dan Perindo.

 

Hasil Quick Count Pemilihan Legislatif 2024
Indikator Politik

Berdasarkan quick count yang dirilis Indikator Politik (data masuk 97,80 persen), diprediksi akan ada 8 parpol yang lolos ke DPR RI.

Yakni PDIP meraup suara tertinggi dengan 16,78 persen. Di posisi kedua ada Golkar (14,97 persen), Gerindra (13,39 persen), PKB (10,49 persen), NasDem (9,41 persen), PKS (8,13 persen), Demokrat (7,46 persen), PAN (6,90 persen).

Jika tidak ada partai yang menyeberang maka komposisi partai pendukung pemerintah dan oposisi di parlemen akan seperti ini:

Partai Pendukung:
1. Golkar (14,97 persen)
2. Gerindra (13,39 persen)
3. Demokrat (7,46 persen)
4. PAN (6,90 persen)

Jumlah: 42,72 persen

Oposisi:
1. PDIP (16,78 persen)
2. PKB (10,49 persen)
3. NasDem (9,41 persen)
4. PKS (8,13 persen)

Jumlah: 44,81 persen

Charta Politika

Berdasarkan quick count yang dirilis Indikator Politik (data masuk 92,3 persen), diprediksi akan ada 9 parpol yang lolos ke DPR RI.

Yakni PDIP (15,85 persen), Golkar (13,65 persen), Gerindra (13,57 persen), PKB (10,58 persen), PKS (9,92 persen), NasDem (8,76persen), Demokrat (7,66 persen), PAN (7,12 persen), dan PPP (4,04 persen).

Jika tidak ada partai yang menyeberang maka komposisi partai pendukung pemerintah dan oposisi di parlemen akan seperti ini:

Partai Pendukung:
1. Golkar (13,65 persen)
2. Gerindra (13,57 persen)
3. Demokrat (7,66 persen)
4. PAN (7,12 persen)

Jumlah: 42 persen

Baca juga: Ganjar-Anies Bakal Bergabung, Todung Mulya Lubis: Tak Ada yang Salah Demi Integritas Demokrasi

Baca juga: Aria Bima Heran Suara Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng, Melorot Tak Terkendali

Baca juga: Suara Anies-Muhaimin Dominan di Aceh, Fakta Terungkap dari Situs Resmi KPU

Oposisi:
1. PDIP (15,85 persen)
2. PKB (10,58 persen)
3. PKS (9,92 persen) 
4. NasDem (8,76 persen)
5. PPP (4,04 persen)

Jumlah: 49,51 persen (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved