Pemilu 2024

Partai Kalah Pilpres Agar Berada di Luar Pemerintahan Demi Oposisi yang Tangguh

Oposisi yang tangguh dan berkualitas, kata Arif, akan jadi penyeimbang dalam mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan.

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS/PRIYOMBODO
Gedung DPR dan MPR RI di kawasan Senayan, Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Peneliti dari Exposit Strategic, Arif Susanto mengharapkan partai politik yang kalah di Pilpres 2024 tetap di luar pemerintahan agar bisa membentuk oposisi yang tangguh.

"Sebaiknya di luar pemerintahan (parpol kalah di Pilpres). Kalau kita berkaca pada dua periode terakhir, salah satu problemnya adalah kekuasaan pemerintah terlewat eksesif," kata Arif, Jumat (16/2/2024).

Oposisi yang tangguh dan berkualitas, kata Arif, akan jadi penyeimbang dalam mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan.

"Saya ambil contoh legislatif. Dalam dua periode terakhir itu (masa kepemimpinan Jokowi) kita mendapati absennya check and balance. Padahal DPR diberi kewenangan untuk kontrol pemerintah," kata Arif.

"Maksudnya DPR menjadi representasi rakyat agar pemerintahan berjalan baik sesuai dengan agenda publik," tuturnya.

Menurut Arif, hal itu tidak terjadi selama ini. Yang ada malah persekongkolan. Menyulap proses legislasi tanpa diskusi yang memadai.

"Misalnya revisi undang-undang KPK," jelasnya.

Revisi UU KPK tanpa mendengar aspirasi publik.

"Artinya kita absennya oposisi yang kredibel. Kalau tidak ada oposisi yang kredibel jangan heran pemerintah akan menjalankan kekuasaan seenaknya sendiri," kata Arif.

"Dan itu menjadi kesalahan kolektif bukan hanya Jokowi seorang tapi seluruh partai yang mendukungnya," tegasnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved