Pilpres 2024

Pertama di Era Reformasi Pasangan Capres yang Diusung PDIP Kalah di Provinsi Bali

Berdasarkan hitung cepat situs KawalPemilu, Kamis (15/2/2024) siang, hampir sebagian besar kota/kabupaten di Bali juga mengunggulkan Prabowo-Gibran.

Editor: Dion DB Putra
INSTAGRAM PRABOWO
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga, pasangan ini menang Pilpres 2024 satu putaran. 

Paslon 02 unggul 59,52 persen dari total 56,25 persen suara yang masuk pada pukul 17.33 WIB.

Di peringkat kedua, Ganjar-Mahfud memperoleh suara 25,90 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 14,58 persen.

Perlu dicatat, hasil quick count yang berasal dari lembaga survei bukan hasil perhitungan resmi.

Jumlah suara resmi tetap menunggu perhitungan suara KPU.

Menanggapi hasil quick count yang mengejutkan ini, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster pun tampak lesu.

Koster mengaku hasil quick count yang beredar tak sesuai dengan target pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Bali.

Maklum, sebelumnya Koster sesumbar memasang target Ganjar-Mahfud akan menang di Bali dengan suara 95 persen.

“Kalau melihat quick count itu ya jauh. Sabar dulu,” ungkap Koster kepada Tribun-Bali.com saat ditemui di Kantor PDIP Bali, Renon, Denpasar, Rabu (14/2/2024) malam.

Namun Koster mengaku tetap semangat di tengah hasil quick count yang tak sesuai dengan target.

Baginya, hal ini adalah sebuah ujian dan pembelajaran.

“Harus semangat. Ini namanya ujian,” imbuh Koster saat meninggalkan Kantor PDIP tengah malam usai menggelar rapat dengan pengurus PDIP Bali.

Disinggung soal rekapitulasi suara internal, Koster tak dapat berbicara banyak. Sebab, kini perhitungan masih berlangsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)

“Tunggu dulu hasil resmi KPU. Masih berjalan. Belum (suara internal). Masih berhitung di TPS. Sabar dulu,” pungkas mantan Gubernur Bali ini.

Sementara Ketua DPRD Klungkung yang juga Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gde Anom mengatakan, hasil ini benar-benar di luar ekspetasi.

"Di luar ekspetasi, benar-benar di luar ekspetasi. Saya tidak bisa ngomong apa,"ujar Anak Agung Gde Anom, Rabu (14/2/2024) sore.

Menurutnya kondisi ini tidak hanya terjadi di Klungkung, bahkan hampir di seluruh Indonesia.

Meskipun demikian, baginya menang atau kalah sudah biasa dalam politik.

"Sudah biasa, tidak masalah. Itu risiko politik, harus kami diterima," ungkap dia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved