Pilpres 2024
Pertama di Era Reformasi Pasangan Capres yang Diusung PDIP Kalah di Provinsi Bali
Berdasarkan hitung cepat situs KawalPemilu, Kamis (15/2/2024) siang, hampir sebagian besar kota/kabupaten di Bali juga mengunggulkan Prabowo-Gibran.
POS-KUPANG.COM, DENPASAR - Pertama kali dalam sejarah sejak Pemilu selama reformasi, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDIP kalah di Provinsi Bali.
Demikian yang terjadi pada Pemilu Pilpres 14 Februari 2024 berdasarkan hasil hitung cepat.
Pada Pilpres 2024, ada tiga paslon yang bertarung. Pertama, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung Nasdem, PKS, dan PKB.
Paslon nomor 02 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diusung Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN serta sejumlah partai pendukung lainnya.
Selanjutnya paslon 03 Ganjar Pranowo dan yang diusung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, paslon 02 sementara unggul jauh di Bali.
Berdasarkan hitung cepat situs KawalPemilu, Kamis (15/2/2024) siang, hampir sebagian besar kota/kabupaten di Bali juga mengunggulkan Prabowo-Gibran.
Hanya ada 3 kabupaten yang unggul suara jagoan PDIP Ganjar-Mahfud.
Kabupaten Bangli, yang menjadi salah satu kandang banteng di bawah kepemimpinan Sang Nyoman Sedana Artha yang juga Bupati Bangli.
Di Bangli, Ganjar-Mahfud raih suara 51.49 persen, unggul dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 46,05 persen dan Anies-Muhaimin 2,46 persen.
Kemudian di Kabupaten Gianyar, yang juga menjadi salah satu kandang banteng di bawah kepemimpinan Made Agus Mahayastra, eks Bupati Gianyar.
Di Gianyar, Ganjar-Mahfud raih suara 50.36 persen, unggul tipis dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 48,75 persen dan Anies-Muhaimin 0.89 persen.
Di Kabupaten Tabanan, yang merupakan kandang banteng utama di Bali di bawah kepemimpinan Komang Gede Sanjaya, yang juga Bupati Tabanan.
Di Tabanan, Ganjar-Mahfud raih suara 50.00 persen, unggul dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 47.17 persen dan Anies-Muhaimin 2.82 persen.
Sementara sisanya, enam kabupaten/kota lainnya, paslon 03 Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP keok.
Termasuk di Kabupaten Badung yang jadi kandang dari Bupati dan Ketua DPC PDIP Badung Nyoman Giri Prasta.
Di Badung, Ganjar-Mahfud hanya meraih suara 41.91 persen, kalah jauh dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 55.03 persen. Sedang Anies-Muhaimin mendapapat suara 3.06 persen.
Begitu juga di Kabupaten Buleleng, daerah asal Ketua DPD PDIP Bali yang juga eks Gubernur Bali I Wayan Koster.
Di Buleleng, Ganjar-Mahfud bahkan hanya meraih suara 34.35 persen, kalah jauh dari Prabowo-Gibran yang mendapat suara 55.82 persen. Sedang Anies-Muhaimin mendapapat suara 9.836 persen.
Kekalahan juga dialami jagoan PDIP di Kota Denpasar dan Karangasem, yang Wali Kota dan Bupatinya dari PDIP.
Sementara di Klungkung dan Jembrana, dua kabupaten yang tidak dikuasai PDIP, Ganjar-Mahfud mengalami kekalahan telak dari Prabowo-Gibran.
Sebelumnya diberitakan, Paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berhasil unggul di Provinsi Bali berdasarkan hasil quick count sementara.
Sebanyak 4 lembaga quick count menunjukan paslon Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dengan paslon 01 maupun 03.
Berdasarkan lembaga survei Poltracking, Prabowo-Gibran memperoleh suara 58,60 persen dari total 70,24 persen suara yang telah masuk hingga pukul 17.33 WIB.
Di peringkat kedua, Ganjar-Mahfud memperoleh 26,54 persen suara dan Anies-Muhaimin sebesar 14,86 persen suara.
Sedangkan Charta Politika, menempatkan Prabowo-Gibran juga unggul di Bali sebesar 55,79 persen.
Ganjar-Mahfud mendapatkan suara sebesar 38,77 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 5,44 persen dari total 84,37 persen suara yang telah masuk hingga pukul 17.36 persen.
Dari Lembaga survei Politika Research and Consulting (PRC),juga menempatkan Prabowo-Gibran di urutan teratas, dengan perolehan suara 51,53 persen dari total 100 persen suara yang telah masuk.
Ganjar-Mahfud di urutan kedua dengan memperoleh 44,09 persen suara, sedangkan Anies-Muhaimin sebesar 4,38 persen suara.
Prabowo dan Gibran juga unggul berdasarkan perhitungan cepat sementara Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Paslon 02 unggul 59,52 persen dari total 56,25 persen suara yang masuk pada pukul 17.33 WIB.
Di peringkat kedua, Ganjar-Mahfud memperoleh suara 25,90 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 14,58 persen.
Perlu dicatat, hasil quick count yang berasal dari lembaga survei bukan hasil perhitungan resmi.
Jumlah suara resmi tetap menunggu perhitungan suara KPU.
Menanggapi hasil quick count yang mengejutkan ini, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster pun tampak lesu.
Koster mengaku hasil quick count yang beredar tak sesuai dengan target pemenangan pasangan Ganjar-Mahfud di Bali.
Maklum, sebelumnya Koster sesumbar memasang target Ganjar-Mahfud akan menang di Bali dengan suara 95 persen.
“Kalau melihat quick count itu ya jauh. Sabar dulu,” ungkap Koster kepada Tribun-Bali.com saat ditemui di Kantor PDIP Bali, Renon, Denpasar, Rabu (14/2/2024) malam.
Namun Koster mengaku tetap semangat di tengah hasil quick count yang tak sesuai dengan target.
Baginya, hal ini adalah sebuah ujian dan pembelajaran.
“Harus semangat. Ini namanya ujian,” imbuh Koster saat meninggalkan Kantor PDIP tengah malam usai menggelar rapat dengan pengurus PDIP Bali.
Disinggung soal rekapitulasi suara internal, Koster tak dapat berbicara banyak. Sebab, kini perhitungan masih berlangsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dia mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)
“Tunggu dulu hasil resmi KPU. Masih berjalan. Belum (suara internal). Masih berhitung di TPS. Sabar dulu,” pungkas mantan Gubernur Bali ini.
Sementara Ketua DPRD Klungkung yang juga Ketua DPC PDIP Klungkung Anak Agung Gde Anom mengatakan, hasil ini benar-benar di luar ekspetasi.
"Di luar ekspetasi, benar-benar di luar ekspetasi. Saya tidak bisa ngomong apa,"ujar Anak Agung Gde Anom, Rabu (14/2/2024) sore.
Menurutnya kondisi ini tidak hanya terjadi di Klungkung, bahkan hampir di seluruh Indonesia.
Meskipun demikian, baginya menang atau kalah sudah biasa dalam politik.
"Sudah biasa, tidak masalah. Itu risiko politik, harus kami diterima," ungkap dia. (*)
Karier Gibran Makin Moncer, Dulu Pengusaha Lalu Jadi Wali Kota Solo, Kini Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Tim Ahli Prabowo - Gibran Hitung Anggaran Riil Program Makan Siang Gratis 2024-2029 |
![]() |
---|
Prabowo Subianto: Sekarang Saya Sedang Dilatih, Selalu Duduk di Samping Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Sekjen Golkar Benarkan Gibran Mundur: Ini Demi Persiapan Pelantikan Presiden – Wakil Presiden |
![]() |
---|
Mundur Demi Persiapan Jadi Wapres, Kini Teguh Prakosa Pimpin Kota Solo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.