Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 15 Februari 2024 Bertajuk, Pilih Berkat atau Kutuk
Umat Israel harus menjatuhkan pilihan: berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Kamis sesudah Rabu Abu bertajuk Pilih Berkat atau Kutuk.
Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Ulangan 30:15-20, Mazmur 1:1-2,3,4,6 dan Injil Lukas 9:22-25.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik ditulis oleh RP. John Lewar SVD.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Semua manusia di dunia ini, tanpa terkecuali, pasti ingin memiliki kehidupan yang diberkati, sehat dan penuh sukacita. Semua perkara yang mengacu pada hal-hal yang baik, itulah yang disebut berkat. Sebaliknya, tak seorang pun juga yang ingin hidup menderita, miskin, sakit-sakitan dan sebagainya.
Semua perkara yang mengacu pada halhal yang buruk, itulah yang disebut kutuk. Berkat adalah lawan dari kutuk. Jarak antara berkat dan kutuk hanya dibatasi oleh satu kata, yaitu ketaatan. Mana yang anda pilih? Berkat atau kutuk? Pasti dengan serentak dan spontan kita akan menjawab, "Berkat!"
Itulah pasang surut kehidupan. Di padang gurun di seberang Sungai Yordan, Musa berkata: "Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah Tuhan, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal"
Umat Israel harus menjatuhkan pilihan: berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian. Kalau ingin memperoleh berkat, mereka harus hidup menurut jalan yang dikehendaki Tuhan dan berpegang pada perintahNya.
Tetapi jika ingin terkutuk, ikuti dewa-dewa atau berhala saja. Dan bila mereka memilih berkat atau kehidupan, maka syaratnya adalah mengasihi Tuhan dan hidup di jalanNya. Dan jalan Tuhan adalah jalan salib, jalan penderitaan. Yesus mengatakan: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Lukas 6: 9-23).
Para murid harus menuruti kehendak Allah, bukan mengikuti Yesus sesuai keinginan dan caranya masingmasing. Mereka tak perlu merasa takut, sekalipun nyawa taruhannya. Bersama Kristus mereka akan mendapatkan keselamatan. Agar dapat memperoleh berkat dan kehidupan, kita diajak untuk mengasihi Tuhan,
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 15 Februari 2024 Berjudul Menyangkal Dirinya
Allah, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki kita untuk mendahulukan kehendak-Nya daripada keinginan kita pribadi. Kristus yang selama hidup-Nya sungguh mengarahkan segala pikiran, hati dan tindakan-Nya kepada Kehendak Allah.
Kitapun dipanggil untuk mengikuti Kristus dengan berani menyangkal diri dan memikul salib. Proses mengikuti Kristus sudah harus kita lakukan saat ini, tanpa mengulur-ulur waktu. Dengan mengikuti Yesus berarti kita menyangkal diri dan memikul salib kita setiap hari.
Semuanya dilakukan demi Yesus. Atau dengan kata lain, dengan menjadi pengikut Yesus berarti kita menyatukan penderitaan kita dengan derita Yesus. Kita boleh bersyukur karena memiliki Yesus sebagai teladan utama dalam mengasihi Allah, mendengarkan dan berpaut padaNya.
Contemplasi:
Sabda Tuhan ini sangat relevan buat kita pada masa prapaskah yakni pantang dan puasa. Berpantang dan berpuasa merupakan wujud nyata kita menyangkal diri, mengendalikan diri dari dorongan nafsu tidak baik. Di sana kita menyatukan diri dengan derita Yesus. Pilih berkat atau kutuk?
Doa:
Allah Bapa, pangkal dan tujuan kegiatan kami, terangilah budi kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam melaksanakannya dan berilah rahmatMu untuk menyelesaikannya dengan baik. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Memasuki Masa Prapaskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.