Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 15 Februari 2024 Berjudul Menyangkal Dirinya
Ketika manusia menyangkal dirinya maka itu artinya dia sedang membangun satu kesadaran diri secara baru
Dan Yesus pada injil hari ini, lebih menitikberatkan pada keputusan pribadi masing-masing orang untuk mau memilihNya atau tidak. Dan ketika mau memilihNya Yesus memberi syarat: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku.”
Yesus dalam hal ini memilih menyebutkan ‘menyangkal diri’ pada urutan pertama diikuti memikul salib baru mengikutiNya. Pertanyaan kita mengapa Yesus menempatkan menyangkal diri pada urutan pertama? Karena bagi Yesus, menyangkal diri itu lebih berat dibandingkan memikul salib.
Karena menyangkal diri adalah bukan sekedar membangun kesadaran baru untuk memilih kehidupan atau memilih dan mengasihi Tuhan tetapi usaha menyangkal diri itu berhubungan langsung dengan ego diri manusia yang selalu digunakan oleh si jahat atau si setan untuk menguasai manusia itu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 13 Februari 2024 Berjudul Masihkah Kalian Belum Mengerti?
Maka pertama-tama Yesus meminta para muridNya untuk menyangkal diri terlebih dahulu yang berarti meninggalkan manusia lama yang telah dikuasai oleh dosa atau daging atau ego dan membiarkan diri kosong agar dikuasai oleh Tuhan sendiri dengan demikian manusia mampu selalu mengasihi Tuhan dan berpaut kepadaNya selalu dalam setiap langkah hidupnya.
Inilah tekanan utama dari pengajaran Yesus pada hari ini. Ketika hidup manusia itu sudah kosong karena telah menyangkal dirinya maka dia akan mampu memikul salibnya setiap hari. Dengan sendirinya dia mampu mengikuti Yesus dalam jalan salibNya sendiri.
Dan bagaimana dengan kita? Pertanyaan yang sama ditujukan kepada kita, mau pilih kehidupan atau kematian, kutuk atau berkat.
Pilih mau menyangkal diri dan pikul salib atau ikuti saja ego kita dan jalan si jahat? Kita semua diberi kehendak bebas untuk memilih.
Dan kita kadang atau bahkan sering tanpa sadar memilih kematian atau kutuk atau jalan si jahat karena kita masih berkutat dengan egoisme diri kita sendiri. Maka marilah kita diajak untuk memilih kehidupan dan bukan kematian, pilih berkat dan bukan kutukan.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: semua kita diberi mandat yang sama sebagai pengikut Yesus untuk memilih kehidupan atau kematian, kutuk atau berkat.
Kedua, dan setiap kita memiliki kehendak bebas untuk memilih. Ketiga, tak ada cara terbaik untuk selalu berpaut dan mengasihi Tuhan selain menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Itu tanda pertobatan sejati.
Hanya dengan hati yang tulis dan siap berkorban semua kita dimampukan untuk mengasihi Tuhan.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.