Pilpres 2024

Sekjen PDIP Sebut Pemilu 2024 Itu Sakral, Suara Rakyat Suara Tuhan

Pemilu 2024 tinggal sehari lagi. Sesuai jadwal KPU RI, pemilihan umum ini serempak dengan Pilpres 2024. Pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
SAKRAL – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa pemilu itu sakral, karena suara rakyat suara Tuhan. 

POS-KUPANG.COM – Pemilu 2024 tinggal sehari lagi. Sesuai jadwal KPU RI, pemilihan umum ini serempak dengan Pilpres 2024. Pesta demokrasi lima tahunan tersebut akan berlangsung pada Rabu 14 Februari 2024 besok.

Jelang pemilihan umum ini, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pun menyinggung Film Dirty Vote yang belakangan ini sedang ramai diperbincangkan. Film itu juga menyuarakan tentang kebenaran dinamika politik di lapangan.

Hasto menyebutkan, film tersebut merupakan kritik terhadap Presiden dan penyelenggara pemilu dengan harapan agar Pemilu demokratis dan jurdil dapat diwujudkan.

“Film ini mampu mengungkapkan berbagai kecurangan Pemilu yang dilakukan secara masif, bahkan campur tangan kekuasaan istana sangat kental terasa," kata Hasto kepada wartawan, Senin 12 Februari 2024.

Diketahui, dari film tersebut Tampak kuatnya rekayasa pemilu yang diawali dengan manipulasi hukum di Mahmkah Konstitusi (MK) hingga keberpihakan penguasa kepada salah satu calon.

Serta, melupakan proses yang seharusnya demokratis tekanan terhadap kepala daerah, kepala dinas, kepala desa, hingga kelompok demokrasi oleh oknum TNI/POLRI yang seharusnya bertindak netral hingga penyalahgunaan anggaran negara melalui bansos.

Hasto pun menduga, desain kecurangan Pemilu pendeknya dilakukan dari hulu-hilir.

“Berbagai fakta yang diuangkapkan dalam film Dirty Vote mewakili berbagai tekanan yang dialami Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan. Dalam pertimbangan akal sehat, nurani, dan moral, kami sungguh tidak menyangka Pak Jokowi sudah berubah seperti itu. Menempatkan kekuasaan di atas segalanya," kata Hasto.

"Berbagai rekayasa kecurangan tersebut sangat merugikan Ganjar-Mahfud," ujarnya.

Politisi asal Yogyakarta ini meyakini bahwa PDI Perjuangan percaya, bahwa Pemilu mengandung kesakralan karena suara rakyat adalah suara Tuhan.

Baca juga: Habiborukhman Ungkap Indikasi Kecurangan di Masa Tenang, Ada Arahan PPK untuk Paslon Tertentu

“Pemilu secara otomatis akan berjalan damai apabila kecurangan sirna. Karena itulah bagi siapapun yang melakukan manipulasi Pemilu, dan mengerahkan seluruh elemen kekuasaan untuk kecurangan masif, akan berhadapan dengan kekuatan rakyat," kata Hasto. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved