Harga Beras

Jelang Coblos Pemilu, Harga Beras di Surabaya dan Jakarta Meroket

Harga beras di Surabaya, Jawa Timur, saat pesta demokrasi atau pemilu ternyata masih meroket dan meresahkan warga.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Sanimah (50), pedagang beras di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, menunjukkan stok beras yang ada di tokonya, Kamis (9/2/2023). 

Aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Cipinang relatif sepi pada Selasa (13/2/2024) siang. Hal ini selaras dengan menurunnya stok beras di sejumlah kios. Mari (55), pedagang di Toko Si Doel, mengaku saat ini hanya memiliki 10 ton beras di tokonya.

”Biasanya bisa 20 ton. Sekarang sedang susah. Kemarin ada yang masuk di gudang langsung ludes,” katanya.

harga beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur_01
Karyawan di salah satu kios di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, mengemas beras ke dalam zak pada Selasa (13/2/2024) siang.

Harga beras yang tinggi menjadi pemicu menurunnya pasokan. Menurut Mari, harga beras premium dari produsen saat ini menyentuh Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram, sementara untuk beras medium Rp 14.000-Rp 15.000 per kilogram. Hal ini membuat pedagang membatasi stok.

Normalnya, harga untuk beras premium Rp 14.000-Rp 15.000 per kilogram. Adapun untuk beras medium Rp 12.000-Rp 13.000 per kilogram. Mari menduga faktor anomali cuaca menyebabkan gagal panen sehingga harga beras melonjak.

Baca juga: Kemenkes Perkuat Kegawatdaruratan Agar Tak Ada Lagi Kesakitan dan Kematian Petugas KPPS

Kemarin ada caleg dari Golkar ambil 10 ton. Sekarang sudah tidak ada. Mereka ambil yang beras premium.

”Mana? beras daerah tidak ada yang masuk. Harga beras pandan wangi per bal (50 kilogram) yang tadinya Rp 850.000 sekarang di atas Rp 1 juta,” ujarnya.

Berdasarkan data kerangka sampel area Badan Pusat Statistik, produksi gabah kering giling pada Januari-Maret 2024 diperkirakan 10,1 juta ton. Hal ini menurun dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2023 yang tercatat 16,2 juta ton.

Beberapa pekan sebelum terjadi kelangkaan pasokan, Mari mengakui banyak calon anggota legislatif (caleg) yang memborong beras di kiosnya. Setiap caleg bisa memborong 5-10 ton per transaksi. Namun, hal itu bukan menjadi pemicu terjadinya kelangkaan beras.

”Kemarin ada caleg dari Golkar ambil 10 ton. Sekarang sudah tidak ada. Mereka ambil yang beras premium,” katanya.

Berkurangnya stok yang sama juga diamini oleh Nurdin, karyawan di salah satu kios di Pasar Induk Cipinang. Saat ini hanya terdapat 10 ton beras di kiosnya. Padahal, biasanya stok beras yang tersedia bisa mencapai 50 ton. Kelangkaan beras menjadi pemicunya.

”Barangnya langka dan mahal. Semua kayak gitu, sama saja,” katanya.

Stok ritel

Kelangkaan beras premium juga terpantau di sejumlah ritel di kawasan DKI Jakarta pada Selasa siang. Di Indomaret kawasan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, misalnya, stok beras premium terpantau kosong.

Sebagai gantinya, ritel tersebut menyediakan stok beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram dari Bulog. Meski begitu, pembelian tetap dibatasi hanya dua kantong per konsumen. Beras tersebut dibanderol dengan harga Rp 55.000.

Di Indomaret Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, rak beras terlihat kosong. Tidak ada stok beras premium ataupun SPHP. Setelah menanyakan stok beras SPHP ke karyawan, beras tersebut baru dikeluarkan dari dalam gudang.

”Ini baru masuk. Pembeliannya tetap dibatasi hanya dua kantong per orang,” kata karyawan berinisial NA.

Sementara di ritel Alfamart Bendungan Hilir, stok beras premium ataupun beras SPHP sama sekali tidak tersedia. Kelangkaan tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan.

(kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved