Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 11 Februari 2024 Bertajuk, Aku Mau Jadilah Tahir
Bagi orang Israel, hukum Perjanjian Lama lebih banyak mengikat dan membelenggu seluruh struktur hidup masyarakat.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD Tahun B/II: Hari Minggu Biasa VI Hari Orang Sakit Sedunia bertajuk Aku Mau Jadilah Tahir
Renungan ini merujuk pada Bacaan I : Imamat 13:1-2,45-46, Mazmur. 32:1-2,5,11,1Korintus 10:31-11:1 dan Injil Markus 1:40-45
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik ditulis oleh RP. John Lewar SVD.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Bagi orang Israel, hukum Perjanjian Lama lebih banyak mengikat dan membelenggu seluruh struktur hidup masyarakat. Hukum itu semakin menambah penderitaan masyarakat dan bukan membawa kemerdekaan atau pembebasan.
Maka tidaklah mengherankan bila mereka terus menggerutu karena kondisi mereka tak ada bedanya dengan hidup di pembuangan Babel. Orang-orang sakit dan terkhusus penderita kusta pasti akan sangat menderita. Menurut hukum setiap penderita kusta harus disingkirkan dan pergaulan dengan masyarakat banyak.
Tempat penampungan mereka di luar kampung agar tidak menajiskan orang lain. Mereka tidak diperkenankan mengikuti upacara kebaktian keagamaan. Hukum itu punya tujuan luhur yakni membangun jemaat yang suci, bersih dan layak mengabdi Allah.
Namun dalam praktek, orang sakit atau penderita dianggap sebagai orang buangan yang dihukum Allah karena dosa-dosanya. Yesus melawan hukum yang berlaku. Dia mengambil sikap untuk membantu orang sakit kusta.
Dia mengulurkan tangan dan menjamah orang yang dianggap najis sampai akhirnya Dia sendiri menjadi najis. Di sini nampak jelas bahwa penyembuhan yang dilakukan Yesus sematamata karena belaskasih sekalipun tindakan itu melanggar hukum.
Yesus bukan anti hukum, tetapi bila ada orang yang membutuhkan pertolongan, maka Dia membantu mereka agar dapat mengalami kesejahteraan, kesembuhan dan kehahagiaan dalam hidup. Bagi Rasul Paulus, kita adalah orang sehat, orang yang merdeka.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 11 Februari 2024, "Tiga Langkah Agar Doa Dikabulkan Allah"
Maka kemerdekaan yang kita miliki untuk menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, dalam melayani dan menolong orang lain, bukan uiituk menindas, menipu, mengancam dan menakut-nakuti, bukan untuk memeras, merugikan dan mencari keuntungan pnibadi.
Apa pesan Tuhan bagi kita? Pertama, Tuhan menjadikan segalanya baik. Entah orang sehat pun mereka yang sakit dan menderita, di hadapan Tuhan kita semua baik. Karena Tuhan menjadikan segalanya baik termasuk manusia penderita, anda dan saya.
Kalau hegitu tidak ada alasan untuk menjauhkan diri dan orang sakit Mengasingkan orang sakit atau menjauhkan diri dan mereka sama dengan melecehkan martabat mereka sebagai ciptaan Tuhan. Allah adalah Bapa untuk semua orang tanpa kecuali.
Tuhan menjadikan segalanya baik. Kedua, kita adalah orang sehat,orang merdeka. Sebagai orang yang terbebas maka sikap dan perilaku kita diarahkan kepada Allah. Sehingga segala sesuatu yang kita buat dan lakukan, dikerjakan untuk memuliakan Allah bukan memuliakan diri sendiri.
Ketiga, hari ini adalah hari orang sakit sedunia. Pada hari ini Tuhan datang secara khusus kepada mereka yang sakit. Tuhan melawati mereka dan mau menyembuhkan mereka. Hari ini Tuhan mau menyembuhkan bukan hanya penyakit kusta, tetapi penyakitpenyakit lain, agar kita pulih dan terbebas dan beban derita hidup ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.