Berita Timor Tengah Selatan
Resmikan Jaringan Air Kesetnana, Bupati Timor Tengah Selatan Ajak Masyarakat Tekan Angka Stunting
Pada kesempatan ini bupati Egusem mengajak masyarakat untuk mengurangi angka stunting di wilayah Desa Kesetnana.
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun meresmikan jaringan air bersih di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Rabu, 7 Februari 2024.
Pada kesempatan ini bupati Egusem mengajak masyarakat untuk mengurangi angka stunting di wilayah Desa Kesetnana.
Untuk diketahui jaringan air bersih ini merupakan bagian dari program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (P2SPAM) dalam daerah kabupaten/kota tahun anggaran 2023.
"Hari ini kita resmikan salah satu sumber air yang digerakkan oleh tenaga matahari/ sollar cell. Untuk instalasi air ini memakan biaya kurang lebih Rp. 2 miliar," ungkap Bupati Egusem saat ditemui Pos Kupang usai peresmian jaringan air bersih tersebut.
Menurut Bupati Egusem, kehadiran air bersih yang semakin dekat dengan masyarakat akan membantu percepatan penurunan angkat stunting di wilayah Desa Kesetnana.
Baca juga: Pastikan Kesiapan Anggota Jelang Pemilu 2024, Kapolres Timor Tengah Selatan Sambangi Polsek
"Di Desa Kesetnana ada duaratus sekian angka stunting. Dengan adanya jaringan air bersih ini stunting harus berkurang secara signifikan karena air bersih menjadi salah satu komponen penting dalam pencegahan stunting. Dekimikian juga angka miskin ekstrim harus berkurang," ucapnya.
Terkait upaya itu kata dia, pihaknya mendorong masyarakat untuk manfaatkan air untuk menanam.
"Nanti hasilnya bisa dikonsumsi dan dijual," imbuhnya.
Jaringan air yang ada dikatakan Bupati Egusem, akan melayani 1000 lebih masyarakat.
"Air yang ditarik itu debitnya 2,6 liter perdetik. Air ini juga melayani 187 sambungan rumah. Kurang lebih ada 1.000 orang yang tersebar di 4 RT yang akan dilayani jaringan air ini," jelasnya.
"Kita sudah serahkan untuk dikelola oleh masyarakat, tetapi apabila manajemennya kurang berjalan kita akan ambil alih untuk dikelola Perumda Air Minum. Oleh karena itu, kita memotivasi mereka agar tetap menjaga fasilitas yang ada," tuturnya.
Baca juga: Dukung Pengentasan Stunting di Timor Tengah Selatan, IPPAT dan INI NTT Gelar Baksos di Kesetnana
Dijelaskan, untuk operasional dan pemeliharaan jaringan air tersebut, masyarakat akan memberikan sumbangan atau iuran perbulan itu Rp. 5.000.
"Sumber air ini berasal dari Oemaunsin di Desa Noinbila. Sementara sumber dananya berasal dari dana DAK. Sollar cell untuk menggerakkan air ini kurang lebih ada 80 meter persegi. Untuk sumber air dan tempatnya sudah diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Oleh karenanya kita minta teman-teman dari PRKP agar segera disertifikasi," terangnya.
Menurut Bupati Egusem, jaringan air tersebut ke depan masih ada peluang untuk dikembangkan lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.