Chelinen Fortuna Foundation, Putus Rantai Kemiskinan di NTT Lewat Bantuan Biaya Kuliah

Menurut perempuan 23 tahun ini, beberapa kali dia turun ke lapangan mendengar aspirasi masyarakat tentang masalah pendidikan. Masyarakat harus ekstra hemat untuk menyiapkan biaya kuliah anak-anaknya, ditengah keterpurukan ekonomi. 

"Dia (masyarakat) membantu pemerintah, tapi pemerintah justru menutup diri. (Biaya pendidikan) tidak dialokasikan penuh ke masyarakat lebih khusus ke perguruan tinggi swasta. Apalagi banyak perguruan tinggi swasta di NTT," kata wanita kelahiran 2000 ini. 

Sekat antara beasiswa pemerintah ke perguruan tinggi yang cukup besar, CF2 hadir sebagai solusi mengatasi peliknya biaya pendidikan. Sisi lain, CF2 juga ingin menyiapkan sumber daya manusia dari NTT menghadapi berbagai tantangan ke depan. 

Chelinen bilang, pembangunan sumber daya manusia menjadi sangat penting. Sebab, jaminan kemajuan suatu peradaban terletak di sumber daya manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, CF2 kini membuka lebih banyak lagi bantuan biaya pendidikan. Kuotanya pun tanpa batas. 

Voucher, yang disiapkan Chelinen itu perlu dimanfaatkan. NTT sebagai bukan dari provinsi industri, perlu menggunakan kesempatan ini dengan baik. Pilihan sebagai ASN menjadi salah satu alternatif pekerjaan bagi warga NTT. Untuk itu, sumberdaya manusia perlu disiapkan sejak dini lewat pendidikan. 

Calon anggota legislatif DPR RI Dapil NTT II ini, menganggap lesunya ekonomi masyarakat NTT, masih ada anak di NTT yang tidak bersekolah sejak PAUD. Selain voucher bantuan biaya kuliah di 12 progam studi pada Universitas Karya Darma Kupang, CF2 juga menggandeng yayasan lainnya untuk membantu anak-anak NTT bisa sekolah sejak PAUD sampai ke SMP. 

"Kita butuh mitra. Maka tagline kita kolaboratif, untuk menghasilkan pikiran inovatif. Tanpa kolaborasi kita tidak bisa buat apa-apa," kata caleg nomor urut 6 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. 

Khusus yang belum sekolah PAUD sampai SMP, menjadi fokus karena ingin melakukan pembinaan terhadap karakter. Dia bermaksud bahwa karakter menjadi penting karena menjadi tolak ukur utama kehidupan bermasyarakat. 

Chelinen yakin lewat pendidikan, tantangan ke depan bisa diatasi. CF2 selain melakukan secara mandiri, tapi juga membawa mitra membangun sumber daya manusia di NTT lewat jalur Pendidikan. 

Chelinen mengklaim voucher bantuan biaya kuliah maupun agenda bersama mitra itu bukan karena dirinya sedang caleg. Sebab, program yang sama sudah dijalankan sejak tahun 2018 dan sudah menyasar 500-an orang. 

Ia tidak mempermasalahkan  bila nanti masyarakat tidak memilih dirinya sekalipun sudah menerima program beasiswa. Sebab, tujuan utama dia menjalankan itu semata untuk membantu lebih banyak orang, dari pembangunan sumber daya manusia melalui jalan pendidikan. 

Menurut Chelinen, jalur politik dia harus tempuh. Berkaca dari pengalamannya selama ini saat mengurus hal berkaitan dengan pendidikan NTT di berbagai lembaga, kerap kali dia harus menunggu berbulan-bulan. 

Untuk itu, Chelinen memilih politik sebagai alat memudahkannya dalam membawa lebih banyak aspirasi, sekaligus memudahkan dia mengurus berbagai hal mengenai pendidikan di NTT, yang sering dianggap sebelah mata. 

"Ada masalah atau urusan sumberdaya manusia dan pendidikan di pemerintah pusat. Kita pergi itu kadang harus berbulan-bulan. Tapi ada yang lain, karena ada membawa nota khusus dan lain-lain, kok cepat sekali. Kalau kita mau berbuat lebih masif, lebih banyak untuk kepentingan masyarakat, ternyata kita harus masuk ke dunia pendidikan," ujarnya. 

Latar belakang itu yang kemudian 'memaksa' Chelinen terjun ke dunia politik. CF2, kata Chelinen, akan terus hadir di tengah masyarakat sekalipun masyarakat tidak memilih dirinya. CF2 maupun mitranya tetap ada demi pendidikan NTT.