Berita NTT

Caleg DPR RI Yohanes Sason Helan Datangi 233 Titik Pertemuan

sesuatu, silakan terima. Tapi, jangan memilih dia karena calon-calon seperti ini hanya memanfaatkan konstituen.

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Yohanes Sason Helan, Caleg DPR RI 

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Calon anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) II Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Sason Helan telah menyisir 233 titik pertemuan untuk melakukan kampanye. Sambutan konstituen dilukiskan luar biasa.

Yohanes mengatakan hal ini saat ditemui POS-KUPANG.COM di Kupang, Selasa, 6 Februari 2024.

Saat pertemuan dengan masyarakat itu Yohanes mengusung dua agenda, yakni pamit sebagai General Manager (GM) Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari sekaligus menyampaikan rencana untuk maju sebagai Caleg DPR RI Dapil II yang meliputi Pulau Timor, Sumba, Sabu dan Rote.

“Saya sudah terima Surat Keputusan (SK) Pemberhentian dengan Hormat sebagai GM dan karyawan pada tanggal 1 September 2023. Tapi, sebagai anggota Kopdit Swasti Sari masih tetap setia,” kata Yohanes yang maju sebagai Caleg nomor urut 5 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Ketua PWI NTT Hilarius F. Jahang Sebut Independensi Wartawan Jadi Persoalan yang Cukup Serius

Yohanes yang lahir di Desa Bukit Seburi, Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, ini menyebut, pada semua titik pertemuan itu sambutan warga sungguh luar biasa. Mengapa, karena mereka adalah anggota Kopdit Swasti Sari yang sudah membangun relasi dengannya sekitar 30 tahun. Bahkan Yohanes melukiskan bahwa mereka rela menunggu berjam-jam di titik-titik itu.

“Tiap titik sekitar 200 sampai 300 orang yang hadir,” katanya.

Yohanes mengatakan, kedatangannya untuk bertemu mereka bukan karena hendak berpolitik atau meminta dukungan semata. Hal ini sungguh menjadi pembeda yang tegas. Jika kedatangan untuk meminta dukungan suara, maka terasa ada nuansa lain. Tapi, ketika hubungan kedekatan itu sudah terbina lama, maka sambutannya akan terasa lebih familiar dan tidak basa-basi.

Saat pertemuan itu mereka menanyakan banyak hal baik tentang koperasi maupun tentang pencalegan DPR RI ini. Karena relasi yang sungguh baik telah terbina, Yohanes mengatakan, telah ada kesepakatan tiap orang yang hadir menjaring tujuh atau delapan orang lagi untuk memberi dukungan suara saat hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024.

Ia menyebut, berpolitik itu bukan belanja suara, tapi memilih pemimpin, memilih wakil rakyat atau memilih pemimpin dengan rekam jejak yang terukur. Kalau salah memilih, konstituen akan rugi. Jika diimingi sesuatu atau mendapatkan sesuatu, silakan terima. Tapi, jangan memilih dia karena calon-calon seperti ini hanya memanfaatkan konstituen.

Setelah itu ia akan hilang dan baru mendatangi konstituen pada lima tahun lagi. Bahkan Yohanes mengatakan, setelah terima pemberian, lupakan wajah dan namanya. Coblos calon yang lebih terukur atau yang sudah dikenal dengan baik.

Yohanes mengatakan, ketika ia sudah memberi sesuatu lalu konstituen tak memilihnya, tak mungkin setelah pencoblosan tanggal 14 Februari 2024 ia datang untuk melakukan teror mental. Jika ada calon seperti ini Yohanes mendorong agar laporkan ke Bawaslu atau aparat terkait.

Ia meminta agar masyarakat memilih wakil yang telah mengenal NTT dari dekat. Mengenal karakteristik masyarakat yang sungguh beragam. Tahu dan sudah membantu serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya, lewat literasi atau bantuan koperasi. Jangan sampai pula memilih kucing dalam karung. (pol)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved