Timor Leste
Berharap Akan Pemilu 2024 yang Damai di Perbatasan Indonesia-Timor Leste
“Di sana kita bisa melihat perbatasan Indonesia-Timor Leste,” ujarnya sambil menunjuk sungai yang memisahkan kedua negara yang dulunya satu kesatuan.
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Belu telah mendaftarkan total 161.304 orang dalam daftar pemilih tetap.
Kantor KPU setempat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih di kabupaten tersebut akan mencapai 80-90 persen, meningkat dibandingkan dengan 73 persen pada pemilu sebelumnya lima tahun lalu.
Guna mewujudkan pemilu damai di daerah perbatasan, Komisioner KPU Belu, Herlince Asa menyatakan, pihaknya terus berupaya untuk mensosialisasikan narasi pemilu damai kepada masyarakat dan pemangku kepentingan, sehingga turut serta menciptakan situasi yang kondusif.
Ia menyatakan, KPU Belu mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan hak pilihnya dan menghindari provokasi pihak-pihak tertentu yang ingin memicu perpecahan dalam negeri. Masyarakat perlu mewaspadai hoaks dan ujaran kebencian demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, tegasnya.
Asa lebih lanjut mengatakan bahwa masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pemilu, dan masyarakat dapat melaporkan kepada pihak berwenang jika terjadi pelanggaran aturan pemilu.
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat dan aparat keamanan telah berkoordinasi untuk memetakan daerah-daerah yang rawan pelanggaran aturan pemilu, terutama terkait kemungkinan adanya kewarganegaraan ganda yang dimiliki warga di wilayah perbatasan.
Bawaslu Kabupaten Belu telah melakukan pembicaraan dengan Satgas Perbatasan Indonesia-Timor Leste untuk mencegah pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ingin mengganggu pemilu dengan memasuki wilayah Indonesia melalui jalur ilegal.
Baca juga: Kumpulkan Anggota, Danramil 1621-02/Amanuban Tengah Ingatkan Netralitas TNI Jelang Pemilu 2024
Komandan Satgas Perbatasan Timur Mayjen TNI Trijuang Danarjati menyatakan, satgas telah menempatkan personel di sekitar 20 pos pengawasan untuk mencegah pelanggar.
“Kami terus mengintensifkan patroli dan meningkatkan kewaspadaan di beberapa pos perbatasan dan seluruh jalur yang terhubung dengan Timor Leste,” ujarnya di Pos Lintas Batas Mota Ain, Nusa Tenggara Timur, pada 29 Januari.
Kapolres Belu AKBP Richo Simanjuntak menegaskan, petugas kepolisian meningkatkan frekuensi patroli keamanan, dari enam kali sebulan menjadi setiap hari.
Sementara itu, Vikaris Jenderal Keuskupan Atambua, Vincencius Wun, meminta masyarakat Belu membantu Indonesia menunjukkan kemampuannya dalam menyelenggarakan pemilu secara damai.
“Kita perlu menunjukkan bahwa kita, masyarakat di daerah perbatasan, dapat mengambil bagian dalam upaya Indonesia mewujudkan pemilu yang damai,” ujarnya.
(antaranews.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Sekretariat ASEAN Komitmen Dukung Perjalanan Transformatif Timor Leste |
![]() |
---|
Presiden Timor Leste Sampaikan Pidato Kebijakan di Sekretariat ASEAN |
![]() |
---|
Presiden Timor Leste Beri Kuliah Umum di UGM Yogyakarta |
![]() |
---|
730 Personel Gabungan Amankan Kunjungan Presiden Timor Leste di Yogyakarta |
![]() |
---|
Timor Leste Anugerahkan Medal of the Order kepada Prof Ikhfan Haris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.